Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mayoritas Ekonomi Keluarga Terdampak Covid-19, Begini Solusi Sandiaga Uno

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Jumat, 01 Mei 2020, 22:26 WIB
Mayoritas Ekonomi Keluarga Terdampak Covid-19, Begini Solusi Sandiaga Uno
Sandiaga Salahuddin Uno/RMOL
rmol news logo Kondisi ekonomi keluarga Indonesia saat ini di tengah pandemik Covid-19 disebut terus menurun. Bahkan diprediksi, kondisi ini akan terjadi dalam waktu yang panjang.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

“Survei yang saya dan tim lakukan menunjukkan bahwa 67 persen masyarakat merasa perekonomian dalam keluarga semakin hari semakin memburuk,” ujar Ketua Umum Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19 Sandiaga Salahuddin Uno dalam diskusi daring di akun Youtube Dompet Dhuafa yang dikutip redaksi, Jumat (1/5).

Ia menyebut, setidaknya saat ini ada 1,2 juta pekerja di Indonesia yang dirumahkan dan terancam pemutusan hubungan kerja (PHK). Dari surveinya, 25 persen dari masyarakat Indonesia menyatakan sudah tidak sanggup memenuhi kebutuhan tanpa pinjaman.

“Kondisi masyarakat saat ini sudah manjam (makan pinjaman), kalau tidak ada yang memberikan pinjaman, mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan pokok,” jelasnya.

Kemudian, masyarakat yang hanya cukup memenuhi kebutuhan pokoknya selama sepekan hanya berjumlah 20 persen. Sementara yang sanggup memenuhi kebutuhan pokok tanpa meminjam hanya 33 persen. Selanjutnya, masyarakat yang masih memiliki tabungan hanya berjumlah 20 persen.

“Berarti ekonomi keuangan mikro butuh satu suntikan bagaimana paket-paket yang diluncurkan pemerintah dan kerja sama dengan dunia usaha bisa menolong masyarakat yang tadinya masuk kelas menengah kini masuk ke klasifikasi masyarakat rentan miskin,” jelas Sandi.

Belajar dari pandemik Covid-19 ini, jelasnya, prinsip ekonomi yang baik adalah ekonomi yang memberikan kelonggaran kepada para pengusaha yang sedang membutuhkan.

"Lembaga keuangan mikro syariah harus berkeadilan pada saat sekarang ini. Jumlah usaha jangan ditekan, kalau namanya prinsip syariah anggota tidak bisa bayar, tentu harus dilakukan penjadwalan ulang," tutur mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini.

“Yang punya kelebihan membantu yang kekurangan, yang berkecukupan membantu yang perlu bantuan. Lembaga keuangan mikro syariah jadi fasilitatornya. Ayo, pada masa pandemik Covid-19 jadikan lembaga keuangan mikro syariah punya tempat,” ujarnya.

Di sisi lain, ia berharap pandemik ini dapat mengubah portofolio serta prinsip ekonomi yang saat ini menurutnya lebih cenderung ke arah ekonomi berbasis kapitalis.

"Melalui pandemik ini, bisa jadi pengingat kita, mungkin ekonomi kita yang saat ini terlalu kapitalis yang pertumbuhannya dari dulu terus naik dan naik, namun diakibatkan pandemik pertumbuhannya malah tidak berkelanjutan,” tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA