Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bahan Baku Industri Farmasi Indonesia 95 Persen Impor, Gus Nabil PDIP: Pemerintah Harus Kembangkan Obat Herbal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Sabtu, 02 Mei 2020, 05:55 WIB
Bahan Baku Industri Farmasi Indonesia 95 Persen Impor, Gus Nabil PDIP:  Pemerintah Harus Kembangkan Obat Herbal
Anggota Komisi IX DPR RI, Muchamad Nabil Haroen/RMOL
rmol news logo Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa ketahanan nasional di bidang kesehatan sangat mengkhawatirkan. Sebabnya ketergantungan industri farmasi terhadap impor bahan baku berada di angka 95 persen.

Anggota Komisi IV DPR RI, Muchamad Nabil Haroen menyatkan fakta ketergantungan industri alkes merupakan ironi bagi bangsa sebesar dan seluas Indonesia.

Gus Nabil -sapaan akrabnya- meminta pemerintah menggencarkan riset di bidang medis. Selain itu, pemerintah harus memanfaatkan berbagai tanaman yang menjadi bahan baku obat.

"Indonesia memiliki kekayaan tanaman-tanaman berkhasiat, yang menjadi bahan obat. Juga, aneka kekayaan laut yang bisa dikembangkan sebagai bahan baku obat. Indonesia seharusnya ekspor bahan baku obat, bukan hanya impor," demikian kata Nabil kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu dini hari (2/5).

Selain itu, politisi PDIP itu meminta Menteri BUMN Erick Thohir membuka ke publik siapa saja pihak-pihak yang menjadi mafia impor bahan baku dan alat kesehatan.

Ia mengaku heran kenapa pejabat tinggi negara justru hanya berkomentar dan tidak melaporkan pada lembaga hukum seperti Komisi Pembarantasan Korupsi.

"Erick Tohir harus membuka secara jelas dan memberikan data ke KPK, agar pernyataannya kongkret. Dia seharusnya tidak hanya berkomentar, tapi juga selayaknya mengungkapkan data. Karena jika tidak langsung ditangani KPK, bisa menjadi bola liar. Kita semua ingin masalah ini terang benderang," demikian kata Pria yang juga Ketua Umum Pagar Nusa NU ini.

Nabil menambahkan Indonesia harus berjaya di bidang obat herbal. Alasannya, di seluruh pelosok nusantara memiliki khazanah tanaman dan rempah yang sangat bermanfaat bagi produksi obat herbal.

Ia meyakini dengan dukungan riset obat herbal yang maksimal, maka Indonesia akan menjadi negara pengekspor ke pasar internasional.

"Memori jalur Rempah Nusantara, menjadi bukti bahwa negara kepulauan kita adalah surga bagi penikmat obat herbal.Dengan dukungan riset dan iklim usaha yang sehat, obat herbal Indonesia harusnya bisa memasok pasar internasional," demikian kata Koordinator Asisten Pribadi Kiai Aqil Siroj.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA