Sejumlah kalangan pun langsung meminta perusahaan tambang tersebut menutup kegiatan operasional sementara, guna mengantisipasi meluasnya virus berbahaya asal Wuhan tersebut dan meminta pemerintah untuk bertindak tegas.
“Bukan soal tegas atau tidak tegas. Semuanya harus sesuai protokol, itu sudah masuk dalam kategori ketegasan,†ujar anggota Komisi I DPR RI, Willy Aditya, kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (4/5).
Politikus Partai Nasdem ini sepakat untuk dilakukan penutupan sementara bagi perusahaan yang karyawannya telah diperiksa kesehatannya dan diketahui ada yang terjangkit virus corona baru tersebut.
“Jadi kalau ada yang diduga positif Covid-19 ya segera lakukan tes masal dan segera lakukan penutupan sementara jika ada yang positif. Ini langkah antisipatif dan sesuai dengan protokol penanganan, saya kira,†katanya.
Dirinya juga meminta agar pemerintah daerah setempat, melalui lembaga yang berwenang, harus memastikan status kesehatan tenaga kerja asing yang meninggal dunia tersebut positif atau negatif Covid-19.
“Kalau positif, Pemda harus memastikan perusahaan di mana TKA bekerja itu berhenti beroperasi. Kemudian lakukan tes masal. Kalau negatif, ya bisa dilanjut. Jadi tiap pihak punya tanggung jawabnya masing-masing. Ini semua dalam rangka memastikan dan berpartisipasi dalam upaya memutus rantai penularan,†bebernya.
Mengenai TKA asal Cina itu, Willy mengaku telah mendapatkan informasi bahwa korban meninggal dunia karena penyakit dalam yang telah dialaminya.
“Sejauh info yang saya dapat, si TKA dinyatakan negatif. Kematiannya juga diduga oleh faktor yang lain, stres dan jantung. Kalau terkait penggunaan APD oleh petugas yang menanganinya, itu kan SOP penanganan di masa wabah. Jadi jangan asal lihat orang pake APD, itu pasti corona. Ya belum tentu,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: