Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pemerintah Sebut Pilih TKA China Karena Skill Tenaga Kerja Lokal Rendah, PKS: Ini Berbahaya Secara Sosial Dan Ekonomi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Selasa, 05 Mei 2020, 01:51 WIB
Pemerintah Sebut Pilih TKA China Karena Skill Tenaga Kerja Lokal Rendah, PKS: Ini Berbahaya Secara Sosial Dan Ekonomi
Kedatngan puluhan TKA China ke SUltra media Maret lalu/Repro
rmol news logo Anggota Komisi VI DPR RI F-PKS Amin Ak, mengaku heran dengan pernyataan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang menyebut peningkatan realisasi investasi tak sejalan dengan kenaikan jumlah penerapan tenaga kerja.

Terlebih, Bahlil mengatakan faktor skill dan penguatan teknologi Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang rendah menjadi alasan tidak terserapnya pekerja lokal.

“Saya menangkap ini alasan yang dicari-cari saja. Apa iya, kualitas SDM kita serendah itu? Coba beri mereka gaji yang tinggi sebagaimana para TKA China itu, saya yakin SDM kita jauh lebih baik dan punya dedikasi membangun negeri,” ucap Amin Ak kepada wartawan, Senin (4/5).

Anggota dewan asal Jawa Timur ini  mengapresiasi langkah Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir yang menutup wilayahnya untuk menjaga psikologis warga pencari kerja di Kendari dan menutup potensi penyebaran virus Covid-19 dari Tenaga kerja Asing (TKA) asal China.

“Mereka disuruh bertahan di rumah tidak kemana-kemana bahkan tidak boleh mudik, lha ini justru TKA diizinkan masuk di tengah upaya bersama memerangi wabah Corona. Ini berbahaya secara sosial maupun ekonomi,” tegasnya.

Amin meminta pemerintah membatalkan kedatangan TKA asal China. Proyek pembangunan smelter lebih baik ditunda selama masa pandemik Covid-19 ini, sembari pemerintah menjalankan tupoksinya mempersiapkan SDM andal yang menguasai teknologi yang dibutuhkan.

“Pemerintah harus dapat membatalkan masuknya TKA Cina dan fokus pada mempersiapkan SDM untuk menciptakan tenaga kerja yang memiliki kompetensi unggul,” tutupnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA