Selain menciptakan kemandirian bangsa yang akan menjadi benteng pertahanan dalam menghadapi segala wabah penyakit ke depannya. Rencana Menteri BUMN juga untuk mengurangi impor dan memberantas praktek mafia alat kesehatan.
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar IDI Mohammad Adib Khumaidi menilai, konsep keamanan kesehatan nasional dari BUMN memang harus sudah disiapkan.
“Kita harus apresiasi apa yang dilakukan oleh Menteri BUMN terkait dengan hal ini karena menyangkut hajat rakyat banyak salah satunya aspek kesehatan,†ujar Adib dalam keterangannya, Selasa (5/5).
Adib menjelaskan, di tengah situasi pandemik Covid-19 ini, menunjukan bahwa Indonesia membutuhkan kemandirian. Salah satunya, dalam bidang kesehatan.
Kemandirian tersebut, dijelaskan Adib, supaya Indonesia tidak terus-terusan tergantung dengan alat kesehatan dari negara lain.
“Di saat situasi seperti ini kita terlihat sangat tergantung negara lain, apakah itu sarana prasarana, apakah itu alat kesehatan, apakah itu obat-obatan, artinya tergantung dengan impor,†katanya.
Lanjut Adib, sebanyak 90 persen bahan baku, obat-obatan, alat kesehatan didatangkan dari luar negeri. Tentu pola seperti ini harus diubah dengan membuat blue print baru sesuai priorotas.
Adib menegaskan, IDI akan sangat mendukung terkait rencana Erick Thohir tersebut. Bantuan itu, dalam bentuk penelitian dan pengembangan.
“Bukan tidak mungkin kita juga akan siap untuk memback up, dalam bentuk research and development, karena dari sinilah wujud kemandirian bangsa," tegasnya.
"Jika Indonesia mampu membangun industri kesehatan, banyak sekali yang bisa kita lakukan dan bukan tidak mungkin, harga pelayanan kesehatan bisa diturunkan," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.