Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengurai bahwa pertumbuhan Indonesia memang akan terpengaruh Covid-19. Dari segi demand terjadi demand shock.
Terlebih dalam kuartal kedua ini pemerintah menerapkan PSBB untuk memotong penyebaran daripada Covid-19.
“Jadi dengan pemotongan ini diharapkan dari segi kesehatan, siklus yang terjadi tidak terjadi akselerasi, bahkan beberapa perkiraan mengatakan bahwa di bulan Mei nanti akan ada
tapering off,†ujarnya seperti dikutip dari laman Setkab, Rabu (6/5).
Ketua umum Partai Golkar ini lantas menyampaikan rasa optimismenya atas laju ekonomi Indonesia. Berdasarkan data International Monetary Fund (IMF), katanya, ada 3 negara yang masih memiliki pertumbuhan positif yaitu Indonesia, China, dan India.
Sejurus itu, pemerintah dalam APBN Perubahan 2020 memang mematok pertumbuhan 2,3 persen.
“Jadi ini terlihat bahwa dengan penurunan di kuartal pertama ini senada dengan apa yang terjadi di 213 negara di global dan kita masih dalam posisi positif,†imbuh Airlangga.
Menko Perekonomian mengatakan bahwa analisa mengenai ini juga dapat dilihat melalui refleksi tingkat konsumsi rumah tangga dan kegiatan ekspor impor yang menurun. Sebab, memang banyak negara yang sedang
shutdown.
“Tentu ini kita mengharapkan ada program
exit strategy dengan metode normal baru, di mana untuk pabrik misalnya harus menjalankan protokol Covid-19, kemudian nanti persiapan untuk relaksasi menggunakan masker dan yang lain sesuai dengan standar Covid-19 dan ini sedang disiapkan oleh BNPB,†demikian Airlangga.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: