Menurut anggota DPD RI, Fahira Idris, kondisi kurva corona pada bulan Mei ini memang sangat menentukan langkah Indonesia dalam melawan corona ke depan, mengingat saat ini beberapa negara sudah mulai melakukan pelonggaran bahkan mencabut aturan pembatasan terkait corona.
Jika pada Mei ini, kasus positif berhasil ditekan maksimal, maka pada bulan berikutnya jumlah kasus di Indonesia bisa terus menurun, bahkan nol kasus.
“Namun semua ini bisa terwujud jika baik pemerintah maupun masyarakat sama-sama konsisten menegakkan dan menjalankan aturan yang telah ditetapkan," kete Fahira dalam keterangan tertulisnya kepada redaksi, Rabu (6/5).
Seperti halnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Masyarakat harus benar-benar patuh terhadap sektor yang dibatasi pemerintah. Pun demikian dengan pemerintah yang tetap menegakkan aturan tersebut.
"Semua pembatasan yang terjadi saat ini misalnya pembatasan dalam bidang sosial, aktivitas ekonomi, transportasi dan lainnya, jangan dulu dilonggarkan karena kurva corona kita belum aman,†lanjut Fahira.
Hal ini juga perlu ditindaklanjuti dengan evaluasi strategi penanggulangan corona oleh pemerintah. Jika kebijakan pembatasan mulai dirasakan efektivitasnya, maka harusnya kebijakan tersebut semakin konsisten dijalankan, bukan malah diberi ruang untuk dilonggarkan.
Celah pelonggaran yang sudah diwacanakan pemerintah baru-baru ini misalnya, bila tidak cermat, bukan tidak mungkin akan membuat semua usaha yang sudah dikerahkan untuk melawan corona berjalan di tempat.
“Semakin Pemerintah konsisten, maka masyarakat juga akan semakin disiplin menjalankan kebijakan tersebut. Semakin kuat komitemen kita untuk konsisten dan disiplin, semakin cepat kita pulih,†pungkas Wakil Ketua Badan Pengkajian MPR RI ini.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: