Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Yandri Susanto menanggapi kembali dibukanya akses transportasi massal yang sempat ditutup beberapa pekan lalu.
Yandri mengurai, indikasi tersebut terlihat saat pemerintah hendak memberlakukan kebijakan
lockdown dan dibatalkan. Setelah itu, pemerintah beralih ke kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Kemudian dari PSBB ada PSBB relaksasi, saya juga enggak tahu itu apa. Kemudian diumumkan mulai dari akhir April sampai 31 Mei tidak boleh bergerak, semua moda transportasi sekarang dianulir dengan catatan-catatan," ucap Yandri Susanto kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (8/5).
"Dari awal itu saya bilang pertama, pemerintah terlalu banyak coba-coba untuk membuat sistem penanggulangan Covid ini," sambungnya.
Namun untuk kebijakan pembukaan transportasi massal ia setuju. Pembukaan bisa dilakukan hanya untuk hal-hal yang mendesak maupun untuk petugas seperti TNI-Polri, petugas medis dan lainnya.
"Enggak ada masalah kalau moda transportasi itu benar-benar digunakan untuk yang sangat
urgent, untuk TNI-Polri, tenaga medis, untuk orang yang betul-betul keperluan mungkin sakit atau ada keluarga yang meninggal. Tapi jangan sampai ada kongkalikong atau kelonggaran-kelonggaran sehingga penduduk bisa bermigrasi," tegas Yandri.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: