Pilkada Mau Nyontoh Korsel, Tapi Test Corona Saja Masih Di Bawah Bangladesh

Gde Siriana Yusuf/Net

Saat banyak masyarakat mengeluhkan ekonomi, pemerintah malah ngotot menyelenggarakan pilkada serentak pada tahun ini dengan anggaran Rp 15 triliun.
Board Member of Bandung Innitiaves Network, Gde Siriana Yusuf mengatakan, di tengah pandemik saat ini rakyat lebih butuh makan, bukan pilkada.
Menurutnya, anggaran pilkada Rp 15 triliun sangat berarti untuk rcovery ekonomi dan kesejahteraan masyarakat terdampak Covid-19.
Jelas Gde Siriana, dalam suatu kesempatan debat dengan salah satu orang Istana, dia bertanya apa urgensi pilkada tetap jalan pada tahun ini tepatnya Desember.
Selain anggrannya bisa digunakan untuk masyarakat terdampak Covid-19, pada Desember nanti belum diketahaui apakah virus corona akan berakhir.
Dijawab sama orang Istana itu, Korea Selatan juga bisa menggelar pemilu saat Covid-19.
Lalu, Gde Siriana kembali bertanya, berapa jumlah tes corona di Indonesia, dan dibandingkan dengan Koresl?
Dijelaskan Gde Siriana, tes corona di Indonesia hanya 526 tes per 1 juta penduduk. Sementara di Korsel, 12.773 tes per 1 juta penduduk.
"Kok bisa ya kalian bikin negara ini seperti orang miskin yang berlagak kaya," ujar Gde Siriana, Sabtu (9/5).
"Miskin tapi banyak mau, tidak pakai prinsip prioritas. Pilkadanya mau nyontoh Pemilu Korea, tapi tes coronanya saja masih di bawah Bangladesh," tutupnya menambahkan.

EDITOR: RUSLAN TAMBAK
Tag:
Kolom Komentar
Video
Gempa Mamuju, Ustad Das\'ad Latif Nyaris Jadi Korban
Ustad Das #39;ad Latif nyaris menjadi korban akibat gempa bumi yang mengguncang Mamuju. Subuh sekitar Pukul 2.30 WITA. ..
Video
Sebelum Mbak You, Arief Poyuono Sudah Ramalkan Kalabendu
Kenapa tahun ini disebut zaman kalabendu? Banyak pejabat dipenjara, banyak orang jujur disingkirkan, banyak orang lurus ..
Video
BINCANG SEHAT • Memandang Pandemi Dari Kacamata Relawan
Hampir satu tahun Indonesia bergulat dengan pandemi Covid-19. Selain tenaga medis, mereka yang mengambil peranan penting..