Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ngotot Datangkan TKA, Luhut Perlu Diingatkan Ada Jutaan Anak Muda Indonesia Masih Nganggur

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Senin, 11 Mei 2020, 13:24 WIB
Ngotot Datangkan TKA, Luhut Perlu Diingatkan Ada Jutaan Anak Muda Indonesia Masih Nganggur
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP)/Net
rmol news logo Keinginan pemerintah untuk tetap mendatangkan ratusan tenaga kerja asing (TKA) asal China ke Konawe, Sulawesi Tenggara patut dipertanyakan.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Padahal, rencana kedatangan 500 TKA yang semula datang bulan Mei 2020 diprotes sejumlah pihak. Namun, melalui Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (LBP), pemerintah akan tetap mendatangkan TKA pada bulan Juni besok.

"Jika LBP mengatakan 500 TKA asal China akan tetap masuk ke Indonesia pada bulan Juni-Juli 2020 karena tenaga dan keahlian mereka sangat dibutuhkan, kita semua patut bertanya, tenaga dan keahlian mereka itu seperti apa dan kebutuhannya seperti apa?" kata analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (11/5).

Hal itu menjadi pertanyaan besar lantaran di Indonesia masih banyak sumber daya manusia yang belum memiliki pekerjaan. Namun di sisi lain, pemerintah justru mengimpor pekerja dari luar negeri.

"Mungkin LBP ini perlu diingatkan bahwa ada jutaan anak muda Ibu pertiwi ini menganggur, ada jutaan buruh di Indonesia di-PHK. Apakah tidak ada di antara mereka untuk memenuhi 500 orang tersebut?" kritiknya.

Jika benar-benar nekat mendatangkan TKA, maka pemerintah sama saja mengabaikan potensi penyebaran virus Covid-19 yang saat ini sedang berusaha ditangkal pemerintah.

"Di saat yang sama LBP sepertinya sangat mengabaikan potensi penyebaran kembali Covid-19 dari negeri tirai bambu itu," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA