Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jangan Sampai Rakyat Memaknai ‘Berdamai Dengan Corona’ Sebagai Tanda Menyerah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Selasa, 12 Mei 2020, 11:59 WIB
Jangan Sampai Rakyat Memaknai ‘Berdamai Dengan Corona’ Sebagai Tanda Menyerah
Presiden Joko Widodo/Net
rmol news logo Pemerintah seharusnya menjelaskan detail maksud Presiden Joko Widodo yang meminta rakyat berdamai dengan virus corona. Penjelasan penting agar publik memiliki satu pemahaman yang utuh tidak terpecah.

Begitu kata analis politik dan kebijakan publik Universitas Islam Syech Yusuf Miftahul Adib kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (12/5).

“Jangan sampai, beda memaknai ungkapan tersebut, dipahami bahwa kita (Indonesia) kalah atau pemerintah angkat tangan soal penanganan corona. Karena penanganan corona dari dulu banyak simpang siurnya,” katanya.

Penjelasan itu, kata Adib, sangat penting karena akan berdampak kepada psikologis masyarakat tentang bagaimana sikap sebenarnya pemerintah dalam menangani pandemik Covid-19.

Yang dikhawatirkan, pernyataan Jokowi soal berdamai dengan corona ini bisa dijadikan pemerintah daerah sebagai alasan tidak fokus terhadap penanganan corona.

Seharusnya, Adib menambahkan, pemerintah pusat mendorong langkah yang lebih tegas kepada pemda dalam menangani corona.

“Contoh saja, di Tangerang Raya, PSBB tak dikerjakan maksimal. Banyak checkpoint hanya simbol ada PSBB, tapi petugas tak aktif. PSBB jilid 2 tambah parah, checkpoint banyak kosong. Yang krusial, lagi-lagi bansos menjadi masalah baru,” pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA