Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sarmuji: Bukan Fraksi Partai Golkar Yang Usulkan Cetak Uang!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Rabu, 13 Mei 2020, 12:07 WIB
Sarmuji: Bukan Fraksi Partai Golkar Yang Usulkan Cetak Uang<i>!</i>
Sekretaris Poksi XI Fraksi Golkar DPR, M. Sarmuji (tengah)/Net
rmol news logo Di tengah pandemik Covid-19 yang melanda Indonesia banyak usulan masuk ke pemerintah dalam mengatasi dampak ekonomi wabah tersebut. Salah satunya, usulan agar Bank Indonesia mencetak uang guna mengatasi krisis yang terjadi.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Usulan cetak uang pun telah direkomendasikan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI. Nominalnya, berkisar Rp 400 hingga Rp 500 miliar.

Belakangan, muncul kabar bahwa usulan cetak uang tersebut disampaikan oleh Fraksi Partai Golkar. Dalam hal ini, melalui anggota Komisi XI, Mukhamad Misbakhun.

Sekretaris Poksi XI Fraksi Golkar DPR, M. Sarmuji merasa perlu menanggapi secara langsung. Kata dia, Fraksi Golkar tidak pernah membahas apalagi mengusulkan cetak uang.

"Ide mencetak uang tidak pernah muncul sebagai ide Fraksi Partai Golkar sebagai solusi untuk mengatasi dampak Pandemi Covid-19 terhadap perekonomian dan kesejahteraan rakyat," ujar Sarmuji kepada wartawan, Rabu (13/5).

"Bahkan ide ini tidak pernah dibahas dalam rapat kelompok fraksi (Poksi XI) atau dikonsultasikan baik kepada pimpinan fraksi maupun kepada pimpinan Poksi XI," katanya menambahkan.

Sarmuji menyebutkan, jika Fraksi Golkar menyadari bahwa mencetak uang membawa konsekuensi seperti menurunkan tingkat kepercayaan terhadap rupiah, inflasi dan menurunnya nilai kurs yang bisa menimbulkan dampak luas.

"Ibarat mengobati sakit  obat bisa lebih berbahaya dari pada penyakitnya," katanya.

Lebih lanjut, kata Sarmuji, perdebatan yang serius di dalam DPR terutama yang terjadi di Komisi XI yang membidangi keuangan bukan tentang mencetak uang.

"Mencetak uang hanya terjadi debat intens di luar ruang rapat. Kami lebih berkonsentrasi pada penambahan likuiditas, relaksasi kredit, pemulihan ekonomi, insentif fiskal, pembelian obligasi pemerintah oleh BI dengan bunga rendah untuk meringankan beban pemerintah dan hal- hal lain yang terkait dengan itu," jelasnya.

Menurut Sarmuji, isu cetak uang hanya muncul sekilas saja dan tidak ada satupun kesimpulan rapat yang menyinggung tentang pencetakan mata uang.

Dia tegaskan juga, bahwa isu cetak uang yang dilontarkan Mukhamad Misbakhun tidak mewakili fraksi dan institusi Partai Golkar.

"Pandangan saudara Misbakhun dalam salah satu webinar, tidak  mewakili sikap Partai Golkar maupun sikap Fraksi Partai Golkar," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA