Begitu tegas Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono kepada redaksi, Kamis (14/5).
“Perekonomian tumbuh di 2,9 persen saat pandemik Covid-19 itu prestasi tim ekonomi Joko Widodo yang dipiloti oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto,†tegasnya.
Airlangga Hartarto sudah jauh hari memprediksi pandemik virus corona baru atau Covid-19 akan berlangsung cukup lama. Sebab sampai saat ini vaksin ataupun obat dari virus tersebut belum ditemukan.
Atas alasan itu, Airlangga Hartarto meminta semua pihak mempersiapkan diri ke kehidupan new normal atau dengan protokol baru untuk beradaptasi dengan wabah Covid-19.
“Ini artinya Airlangga menangkap betul pesan pesan dan strategi presiden dalam mengatasi Covid-19 yang punya dampak dalam perekonomian nasional,†jelas Arief Poyuono.
Untuk itu, ketua umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu itu meminta jajaran menteri yang bersentuhan langsung atau dalam koordinasi Menko Perekonomian bisa sejalan dengan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Presiden Joko Widodo.
Contohnya, sambung Arief, masalah kelangkaan dan mahalnya harga gula. Jangan sampai dalam kasus ini Menteri Perdagangan mempersulit pengadaan nasional. Sekalipun harus impor karena mumpung masih ada negara yang masih mengekspor pangan.
“Kalau enggak ada repot. Nah kalau sembako langka, yang ada rakyat bisa berontak kayak tahun 1998 nantinya,†ujarnya.
Kepada Airlangga, Arief Poyuono mengingatkan bahwa arus lalu lintas impor gula dan sembako ke dalam negeri belakangan ini memang agak sulit.
“Ini jadi catatan saya bagi Menko Perekonomian,†tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: