Namun begitu, diperlukan strategi dan perencanaan yang kontekstual seusai perkembangan dan tantangan zaman di era disterupsi seperti saat ini.
Demikian disampaikan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin saat mengisi diskusi daring #10 Muhammadiyah Ranting Pondok Labu bertajuk 'Adakah Optimisme Umat Islam Membangun Peradaban Baru: Bagaimana Ke Depan?', Selasa malam (19/5).
"Bahwa secara global umat Islam Indonesia punya kans, keberadaan dan kesiapan untuk bisa mewarnai kebangkitan peradaban global, bukan hanya di dunia Islam," ujar Din Syamsuddin.
"Strategi dan perencanaan strategis diperlukan. Terutama strategi kita harus disesuaikan, dilakukan
self adjustment penyesuaian diri dengan satu situasi baru," sambungnya.
Menurut Din Syamsuddin, jika sebelumnya umat Islam di Indonesia hanya dianggap mayoritas dalam jumlah pemeluknya. Saat ini umat Islam Indonesia sudah mengejawantahkan hal-hal tersebut dengan potensi sumber daya dan kiprahnya di dunia.
"Kalau sebelumnya banyak negara-negara Islam lain memandang rendah Islam Indonesia, dianggap keislaman kita itu sinkretik, hanya besar dalam jumlah dan bilangan. Tapi setelah tahu kegiatan-kegiatan nyata yang dilakukan oleh ormas-ormas Islam, termasuk khususnya Muhammadiyah, mereka menggelengkan kepala gitu," tuturnya.
"Artinya ini peluang dan optimisme," demikian Din Syamsuddin.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: