Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

PDIP Ikut Kritik Jokowi Karena Tidak Mau Bunuh Diri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Kamis, 21 Mei 2020, 07:48 WIB
PDIP Ikut Kritik Jokowi Karena Tidak Mau Bunuh Diri
Direktur Eksekutif Voxpol Centre Pangi Syarwi Chaniago/Net
rmol news logo Sejumlah kebijakan yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo dan jajaran tidak sedikit yang mendapat kritik dari partai pengusung, PDIP.

Beberapa kebijakan yang dikritik misalnya kenaikan iuran BPJS Kesehatan hingga keengganan pemerintah menurunkan harga BBM.

Fenomena ini pun menarik sejumlah pengamat politik untuk menganalisanya lebih jauh. Salah satunya adalah Direktur Eksekutif Voxpol Centre Pangi Syarwi Chaniago.

Dia berpendapat, sentimen PDIP terhadap kebijakan Jokowi adalah suatu hal yang bertolak belakang dengan stempel partai yang memihak kepada wong cilik.

"Sehingga ketika kenaikan BPJS itu adalah sesuatu yang tidak populer dan bersentimen negatif, tentu mereka tidak mau bunuh diri dan blunder untuk mendukung atau pasang badan untuk program pemerintah," ujar Pangi saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (21/5).

Termasuk, lanjut Pangi, kenaikan tarif listrik dan harga BBM yang tidak kunjung diturunkan di saat ekonomi masyarakat susah karena pandemik virus corona baru atau Covid-19.

Sehingga, jika kader PDIP terlihat mendukung kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan tersebut, maka secara tidak langsung konstituen partai akan kocar-kacir.

"Kalau itu kemudian kader PDIP all out, habis pasang badan, ya mereka sama saja bunuh diri untuk itu," sambungnya.

"Sehingga tidak sejalan ketika mereka juga punya konstituen, pendukung di bawah yang hari ini sedang kesulitan ekonomi, sedang menghadapai masa-masa sulit di tengah pandemik corona ini," demikian Pangi Syarwi Chaniago. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.