Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dewan Masih Penasaran, Kenapa Jokowi Ngotot Berdamai Dengan Corona

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Kamis, 21 Mei 2020, 12:43 WIB
Dewan Masih Penasaran, Kenapa Jokowi Ngotot Berdamai Dengan Corona
Presiden Joko Widodo saat meninjai longsor di Bogor beberapa waktu lalu/Net
rmol news logo Ajakan berdamai dengan Covid-19 dari Presiden Joko Widodo kepada masyarakat harus ada barometer yang jelas, agar korban keganasan virus mematikan itu justru tidak semakin banyak.

Demikian disampaikan anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (21/5).

"Yang penting kan ada ukuran-ukurannya untuk melakukan relaksasi. Minimal kurvanya harus turun dulu, itu boleh direlaksasi," ujarnya.  

Selain kurva kasus Covid-19 mulai menunjukkan angka yang cenderung melandai, jika pemerintah tetap ngotot untuk mengajak masyarakat berdamai dan hidup berdampingan, maka pemerintah juga mesti menjamin keselamatan rakyat Indonesia.

"Apakah sudah ada vaksinnya (Covid-19)? Kalau sudah divaksin kan orang yakin misalnya pasti bisa sembuh kalau kena Covid-19 kan. Jadi, ada vaksinnya dulu kalau orang udah sakitnya bisa diobatin gitu," tuturnya.

Lebih lanjut, mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah ini menegaskan bahwa pemerintah sebaiknya jangan terburu-buru mengajak berdamai dengan Covid-19 atau melakukan relaksasi. Sebelum kasus di tanah air menunjukkan penurunan yang signifikan, dan vaksinnya tersedia.  

"Tapi kalau belum jelas seperti itu, ya saya kira relaksasi itu belum lah. Karena menurut saya kurvanya masih kayak gitu (meningkat)," demikian Saleh Daulay. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA