Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

BUMN Memiliki Peran Strategis Menjadi Lokomotif Transisi Menuju Era The New Normal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Kamis, 21 Mei 2020, 15:56 WIB
BUMN Memiliki Peran Strategis Menjadi Lokomotif Transisi Menuju Era <i>The New Normal</i>
Menteri BUMN, Erick Thohir/Net
rmol news logo Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir sudah menerbitkan surat edaran kepada direksi BUMN untuk mempersiapkan diri menghadapi skenario the new normal pandemik Covid-19.

Deputi Bidang SDM, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN, Alex Denni mengatakan, dengan surat tersebut diharapkan BUMN bisa menjadi role model untuk menggerakan masyarakat menuju transisi ke era normal baru.

Hal tersebut, kata Alex, karena BUMN menjadi lokomotif perilaku masyarakat untuk berubah ke arah yang lebih baik lantaran BUMN memegang peranan kurang lebih sepertiga kegiatan ekonomi nasional.

"Kita ada di pertengahan zona bahaya dan new normal. Diharapkan BUMN jadi lokomotif masyarakat jadi new normal. Pada saat vaksin ketemu kita bisa ke zona harapan hidup lebih tinggi," kata Alex beberapa waktu lalu.

Akademisi komunikasi publik Akhmad Kusaeni mengatakan, upaya Kementerian BUMN dalam menyiapkan berbagai hal untuk mengantisipasi skenario the new normal cukup bagus.

Menurutnya, khususnya di perusahaan BUMN maka upaya itu sebagai langkah gerak cepat Erick Thohir untuk melaksanakan perintah Presiden Joko Widodo agar hidup damai dengan Covid-19.

“Hidup damai dengan virus corona artinya beradaptasi dengan pola hidup baru dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat," ujar Akhmad Kusaeni dalam keterangannya, Kamis (21/5).

"Inilah yang disebut dengan new normal dan Erick Thohir sudah memberikan pedoman kepada BUMN-BUMN dan anak perusahaan BUMN bagaimana bekerja dan berbisnis di era baru,” imbuhnya.

Menurut Akhmad, terdapat fase-fase yang harus dilaksanakan oleh BUMN di mana perusahaan sudah bisa beroperasi seperti biasa. Salah satunya, menghimbau kepada perusahaan BUMN harus memiliki task force penanganan Covid-19.

“Rapat-rapat perusahaan, misalnya, tidak bisa lagi di luar seperti hotel, restoran, atau kafe, untuk menghindari kerumunan, tapi di kantor sendiri dengan menerapkan jaga jarak, dicek suhu, pakai masker, dan jumlah peserta yang dibatasi misalnya 5 orang,” jelasnya.

Bagi pengajar ilmu komunikasi di Tanri Abeng University itu, BUMN adalah soko guru perekonomian nasional. Sebagai pundi-pundi pendapatan negara, maka BUM tidak boleh terlalu dalam terdampak pandemik Covid-19.

"BUMN harus bergerak dan beroperasi lebih gesit dari swasta, karena dia punya tugas untuk pelayanan publik dan menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi," katanya.

"Sebagai perintis, BUMN harus berada di garda depan, dia harus menjadi contoh bagaimana sebuah perusahaan bertransformasi dan bertransisi ke era new normal,” demikian Akhmad.

Diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh Direktur Utama BUMN perihal antisipasi skenario the new normal pada 15 Mei 2020 lalu.

Sejumlah perusahaan BUMN turut menyusun protokol kesehatan dalam mengantisipasi sejak dini manakala skenario normal baru diterapkan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA