Pengamat politik lembaga survei Kedai Kopi, Hendri Satrio pun mengaku geram dengan perekam dan penyebar video insiden PSBB di Surabaya yang kemudian viral itu.
Hensat, demikian dia karib disapa, mengatakan dalam rekaman video yang viral tersebut terdapat dua simbol komunikasi yang besar.
“Satu simbol mewakili lembaga aparat keamanan, dan satu simbol lainnya dipersepsikan milik kelompok pemuka agama,†ujar Hensat kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (21/5).
Menurutnya, adanya video tersebut dapat memantik konflik berkepanjangan lantaran adanya dua simbol tersebut.
“Rekaman video itu, hanya kemudian membuat gesekan, pesan komunikasi di masyarakat yang dapat memicu konflik yang tidak perlu,†tegasnya.
Dia meminta agar peristiwa tersebut tidak terjadi lagi, dan pemerintah daerah serta aparat penegak hukum dapat melakukan tindakan preventif.
“Semoga hal seperti di Surabaya tidak perlu terjadi lagi. Jangan sampai bangsa ini terpecah cuma gara-gara rekaman telepon selular,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: