Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Muhammad Nabil Haroen mengatakan, Presiden Joko Widodo beserta para pembantunya harus bekerja keras untuk penanganan Covid-19, maupun problem-problem lain yang menjadi tantangan Indonesia.
"Tentu saja, kita bisa melihat bagaimana kinerja masing-masing pembantu Presiden, apakah berdampak langsung dengan kepetingan rakyat, atau justru sebaliknya. Maka, penting adanya alat ukur prestasi atau key performance index untuk mengukur sejauh mana kinerja para menteri," ucap Gus Nabil kepada wartawan, Jumat (22/5).
Gus Nabil mengatakan gagasan untuk melakukan reshuffle kabinet harus dipertimbangkan secara jernih dan matang.
"Jangan sampai reshuffle justru memperparah kondisi yang ada. Belum lagi, sosok pengganti sekelas menteri harus melalukan persiapan yang tidak sebentar," ujarnya.
Jika akan melakukan reshuffle maka kabinet baru nantinya harus melakukan pengenalan terhadap program atau kebijakan yang sudah berlangsung sehingga membutuhkan waktu untuk penyesuaian.
"Jadi, yang penting dilakukan saat ini yakni memperkuat formasi yang ada, dengan menambah pada sektor-sektor yang dirasa lemah," katanya.
"Baru, nanti ketika kondisi sudah stabil, reshuffle bisa dilakukan untuk meningkatkan keadaan. Namun saya tegaskan, kewenangan reshuffle sepenuhnya ada pada Presiden, karena itu adalah hak prerogatif Presiden," tandas Gus Nabil menambahkan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: