Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Resmikan Rumah Tahfidz Center, Ketua DPD Ingin Indonesia Jadi Negeri Penghafal Quran

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Sabtu, 23 Mei 2020, 04:28 WIB
Resmikan Rumah Tahfidz Center, Ketua DPD Ingin Indonesia Jadi Negeri Penghafal Quran
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meresmikan Rumah Tahfidz Center (RTC)/Net
rmol news logo Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti manfaatkan akhir bulan Ramadhan dengan melakukan lawatan ke sejumlah pondok dan makam para wali, salah satunya ke Pondok Pesantren An-Nur Malang.

Dalam kesempatan kunjungan tersebut, LaNyalla didaulat meresmikan Rumah Tahfidz Center (RTC).

Dalam kunjungannya, LaNyalla juga mengajak Senator asal Malang Adila Azis. Ajakan ini sebagai bagian dari imbauan Ketua DPD kepada para Senator untuk turun langsung ke daerah untuk melakukan pengawasan dan pemantauan situasi dan dinamika sosial.

"Di akhir Ramadhan yang penuh berkah ini, kita menyaksikan tambahan gedung Rumah Tahfidz Center sebagai wadah aktivitas menghafal Al-Quran, mengamalkan, dan membudayakan nilai-nilai Al-Quran," ujar LaNyalla di Pondok Pesantren An-Nur 1, Bululawang Malang, Jumat (22/5).  

"Ikhtiar ini merupakan upaya mengentaskan buta huruf hijaiyah. Target kita ialah menjadikan Indonesia sebagai negeri penghafal Quran. Hafidz dan hafidzah sebagai panutan umat, ulama, serta pemimpin yang mencintai Allah dan dicintai masyarakat," imbuhnya.

Dikatakan LaNyalla, hingga Maret 2020, tercatat jumlah Rumah Tahfidz Center (RTC)  yang terverifikasi di Indonesia mencapai lebih 1.200 unit.

Dengan semakin banyaknya jumlah Rumah Tahfidz tersebut, dia menyakini sebaran dakwah Daarul Quran akan terus meluas, meliputi berbagai lapisan masyarakat hingga ke pelosok negeri.

"Berbekal keyakinan itu, dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, Rumah Tahfidz Pondok Pesantren An-Nur 1 ini saya resmikan," katanya.

LaNyalla menegaskan bahwa Pondok Pesantren An-Nur 1 adalah pondok pesantren yang tertua di wilayah Malang Raya. Didirikan oleh Kiai Haji Muhammad Anwar Bin Haji Nuruddin pada tahun 1941.

Pada awalnya, pondok ini hanya sebuah langgar yang digunakan sebagai tempat mengaji yang berada di sebelah rumahnya. Namun, dengan berjalannya waktu, jumlah santri yang menimba ilmu semakin banyak. Sampai akhirnya berdirilah pondok An-Nur.

"Tidak sekedar mengajar mengaji, beliau juga membina dan mendidik masyarakat. Seusai masa pendudukan Jepang dan agresi Belanda, jumlah santri terus bertambah," ujarnya.

Saat ini pondok An-Nur terus berkembang. Selain mendalami ilmu agama, santri juga belajar ilmu terapan. Santri dibekali keterampilan seperti bahasa asing dan wirausaha. Fasilitasnya sangat memadai. Bahkan belakangan Pondok Pesantren An-Nur 1 memiliki sekolah unggulan.  

Pengasuh Pondok Pesantren An-Nur 1, Ahmad Fahrur Rozi menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran LaNyalla di pondok pesantren An Nur 1 Bululawang, Malang.   

Dia mengatakan, jumlah santri di seluruh Pondok An-Nur mencapai 8 ribu santri. Sementara santri di Ponpes An-Nur 1 ditempati 1550 santri putera dan puteri.

Saat ini, hampir keseluruhan sudah pulang ke tempat tinggal masing masing. Yang masih tertinggal di pondok hanya ustad dan ustadzah.

"Dulu kami memiliki asrama yang tidak memiliki tempat tidur. Alhamdulillah atas bantuan pak LaNyalla akhirnya kita bisa mengisi kamar-kamar di pondok sebanyak 154 tempat tidur," pungkas Ahmad Fahrur Rozi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA