Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

PKB Apresiasi Kinerja Bareskrim Polri Bongkar Kasus 821 Kilogram Sabu

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Sabtu, 23 Mei 2020, 15:15 WIB
PKB Apresiasi Kinerja Bareskrim Polri Bongkar Kasus 821 Kilogram Sabu
Ketua Fraksi PKB DPR, Cucun Ahmad Sjamsurijal/Net
rmol news logo Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengapresiasi keberhasilan jajaran Bareskrim Polri membongkar kasus peredaran narkoba jenis sabu seberat 821 kilogram. Keberhasilan tersebut merupakan langkah besar Polri dalam menyelematkan masa depan 3.284.000 rakyat Indonesia dari bahaya jeratan sabu-sabu.

"Keberhasil jajaran Bareskrim Polri membongkar jaringan peredaran sabu seberat 821 kilogram senilai Rp4,5 triliun melegakan kita semua. Bayangkan jika hampir 1 ton sabu-sabu itu benar-benar beredar di Indonesia, betapa banyak orang yang akan terjerat dan terjerumus dalam bahaya narkoba," ujar Ketua Fraksi PKB DPR, Cucun Ahmad Sjamsurijal, Sabtu (23/5).

Dia menjelaskan Indonesia termasuk negara dengan kategori darurat narkoba berdasarkan peningkatan jumlah pengguna dalam setiap tahun. Bahkan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) mencatat Indonesia masuk dalam jajaran segitiga emas perdagangan narkoba bersama Australia, dan Malaysia.

"Berdasarkan catatan Badan Narkotika Nasional (BNN) pengguna narkoba di Indonesia lebih dari 3 juta orang pada kelompok umur 10-59 tahun. Ironisnya 27% dari jumlah pengguna tersebut adalah mereka yang berstatus pelajar dan mahasiswa," katanya.

Fakta tersebut, kata Cucun tentu sangat mengkhawatirkan. Tak heran dengan jumlah pengguna yang mencapai jutaan orang dan terus berkembang, Indonesia menjadi pasar potensial bagi peredaran narkoba dari bandar dari dalam maupun luar negeri. Bahkan ratusan kilo sabu-sabu yang berhasil dibongkar oleh Tim Satgasus Merah Putih Bareskrim Polri merupakan milik jaringan pengedar sabu dari Timur Tengah.

"Dua orang tersangka yang ditangkap merupakan warga negara Yaman dan Pakistan. Ini membuktikan jika banyak bandar narkoba dari luar negeri yang ingin memasarkan barang mereka di tanah air. Fenomena ini harus kita waspadai bersama," katanya.

Anggota Komisi III DPR ini memberikan apresisasi untuk kerja keras jajaran Bareskrim Polri di bawah kendali Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo. Apresiasi khusus juga harus disematkan kepada jajaran Tim Satgasus Merah Putih di bawah komando Brigjen Pol Ferdi Sambo yang tak kurang dari 4 bulan melakukan pengintaian dan pengembangan sehingga bisa membongkar kasus tersebut.

"Ke depan tantangan pemberantasan peredaran dan penyalahgunaan narkoba akan semakin besar. Oleh karena kita akan mendukung sepenuhnya Langkah-langkah Polri dalam memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba di negeri ini," katanya.

Jajaran Bareskrim Polri berhasil membongkar peredaran narkoba jenis sabu seberat 821 kilogram. Dua tersangka Basheir Ahmad dan Adel Saeed Yaslam Awadh ditangkap di ruko yang berlokasi di Jalan Takari, Taktakan, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Provinsi Banten. Diduga mereka adalah bagian dari kartel narkoba yang berpusat di Timur Tengah. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA