"Itu belum tepat dan datanya belum tentu benar. Saat ini Covid-19 baru dua bulan sejak Maret 2020 dan hitungan pemerintak korbannya sudah seribuan lebih yang meninggal, kurvanya belum landai," ucap Direktur Eksekutif Center for Social Political Economic and Law Studies (CESPELS), Ubedilah Badrun kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (27/5).
Analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini pun mencermati manuver Mahfud MD dalam dua bulan belakangan kerap melakukan blunder.
"Dari pernyataanya mengenai PP tentang karantina, tentang wacana pelonggaran, hingga membandingkan corona dengan kecelakaan lalu lintas, sebuah perbandingan yang keliru dan menyesatkan. Menkopolkam ini lama-lama mirip Menkomanivest (Luhut Binsar) narasinya," jelas Ubedilah.
Dengan manuver para menterinya ini, Ubedilah tidak heran bila Presiden Joko Widodo berpikir me-
reshuffle kabinet.
"Kalau Menkonya banyak nyeleneh dan mengganggu kerja presiden, lama-lama jangan heran kalau presiden mulai berfikir untuk melakukan
reshufle," pungkas Ubedilah.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: