"Tentu pemerintah Indonesia punya kalkulasi sendiri soal rencana
new normal. Misalnya, ingin menggerakkan kembali roda ekonomi," ujar pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno saat dihubungi
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (27/5).
Kendati begitu, Adi meminta pemerintah bijak dalam membuat keputusan agar tidak menimbulkan masalah baru, termasuk dengan rencana membuka pusat perbelanjaan modern.
"Pemerintah mesti tunjukkan kurva virus turun biar
new normal tak memantik perdebatan," tegas Adi.
Menurut analisisnya, cara yang dilakukan Duterte berbeda dengan yang diambil Presiden Jokowi dalam menghadapi dampak Covid-19. Duterte memilih tidak mau berspekulasi selama kurva virus tak bisa ditekan total.
"Inilah repotnya negara demokrasi, silang pendapat informasi, bahkan saling tuding tak bisa dihindari. Kalau kurva masih naik, tapi mal tetap mau dibuka pasti ramai. Banyak kritik kanan kiri," pungkas Direktur Eksekutif Parameter Politik itu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.