“Saat ini zakat, infaq, sedekah di Indonesia masih berkisar Rp 8 triliun jauh di bawah potensi kita sekitar Rp 270 triliun, ini harus dioptimalkan dengan pengelolaan infaq kita,†kata pengusaha sekaligus politisi Gerindra, Sandiaga Salahuddin Uno dalam keterangan tertulisnya, Rabu (27/5).
Pemilik PT Saratoga Investama Sedaya Tbk ini mendorong lembaga pengumpul zakat, infaq, dan sedekah salah satunya Syariah Fren untuk benar-benar meningkatkan pengelolaan infaq dan sedekah dengan memanfaat teknologi serta menyesuaikan dengan kondisi kekinian.
“Kita ingin pengelolaan infaq dilakukan dengan prisnsip-prinsip
social entreprenuship atau
islamic social finance dengan pengelolaan yang sangat modern dan tidak kalah dengan bank. Jadi ini adalah cara kita menabung atau berbisnis dengan Allah SWT,†urainya.
Sandiaga Uno sendiri merupakan pengagas Gerakan Bank Infaq. Sebuah gerakan yang bertujuan mengentaskan kemiskinan dan pengangguran. Kehadiran Bank Infaq diharapkan membantu pelaku usaha mikro untuk mengembangkan usaha mereka tanpa khawatir terjerat cekikan bunga rentenir.
"Bank Infaq juga membantu mereka terhindar dari rentenir digital yang kini marak," ujarnya.
Di era modern, menurut Sandiaga, infaq makin diterima. Apalagi, saat ini banyak
financial technology (fintech) yang memiliki platform urun dana (
crowdfunding) yang pasarnya bisa mencapai Rp 75 triliun.
“Mudah-mudahan bersama teman-teman Syariah Fren kita dapat bersinergi untuk melakukan prinsip-prinsip
social entrepreneurship melalui pengelolaan infaq yang modern dan tidak kalah dengan bank,†pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: