Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Gerindra: Rencana New Normal Jokowi Sudah Tepat, Mereka Yang Nyinyir Nggak Paham

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Kamis, 28 Mei 2020, 08:26 WIB
Gerindra: Rencana New Normal Jokowi Sudah Tepat, Mereka Yang Nyinyir Nggak Paham
Presiden Joko Widodo/Net
rmol news logo Rencana pemerintah untuk merelaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau new normal merupakan kebijakan yang sudah tepat. Semua anak bangsa harus mendukung kebijakan solutif dari pemerintah tersebut.

Begitu kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono kepada redaksi, Kamis (28/5).

Arief Poyuono mengurai bahwa new normal bukan diksi atau istilah baru di dunia. Istilah ini lazim digunakan untuk kembali melakukan sebuah aktivitas sehari-hari di saat berakhir atau sedang terjadinya, sebuah krisis sosial, krisis ekonomi, bencana alam yang masif.

“Artinya life must go on atau kehidupan harus berjalan di dunia ini. Mereka yang nyinyir nggak paham,” tegasnya.

Pada tahun 1930, sambung Arief Poyuono, istilah ini pernah dipakai oleh para pembuat kebijakan dan pelaku bisnis dan ekonomi saat terjadi The Great Depression, kemudian Stagflation Amerika Serikat di tahun 1970, The Japan Lost Cecade tahun 1980, dan krisis keuangan global tahun 2008.

Inti dari istilah atau kebijaka ini adalah manusia tetap berjalan normal di saat krisis dengan menghasilkan pemikiran-pemikiran baru dan strategi baru untuk tetap bisa keluar dari krisis ekonomi tersebut. Tujuannya, agar bisa membuat ekonomi dan bisnis di dunia berjalan dengan pola baru dan cara baru.

Bahkan istilah ini pernah diterapkan di Indonesia saat kehancuran secara ekonomi dan interaksi sosial di Aceh akibat gempa tsunami yang memakan korban ratusan ribu manusia.

“Di mana masyarakat yang tinggal dan selamat di Aceh juga memasuki era new normal untuk melanjutkan kehidupannya,” urai Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu itu.

Singkatnya, new normal yang hendak diterapkan oleh Presiden Joko Widodo sudah tepat di saat vaksin dan obat Covid-19 belum ditemukan. Hal ini sama seperti saat masyarakat terkena bencana tapi tetap beraktivitas seperti biasa. Sekalipun ancaman bencana tetap selalu menghantui.

“Kan belum ada juga alat pemcegah bencana alam selama ini,” urainya.

Untuk itu, kepada elit yang nyinyir dan protes atas rencana new normal, Arief Poyuono menyarankan agar mereka tetap berada di rumah dan mengikuti protokol kesehatan hingga vaksin ditemukan.

“Sebab the new normal sebuah cara yang paling tepat apalagi melibatkan TNI dan Polri secara masif untuk masuk the new normal untuk menerapkan disiplin protokol kesehatan bagi masyarakat,” tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA