Beberapa pihak keberatan dengan program tersebut. Tetapi, tidak sedikit juga yang memberikan dukungan karena melihat ada manfaat dari kartu prakerja.
Politisi Partai Golkar, Sebastian Salang menilai, wajar jika satu program pemerintah menuai pro dan kontra.
Sebastian mengingatkan, dari program kartu prakerja tersebut merupakan cara Presiden Jokowi menunaikan janji kampanyenya.
"Masih ingat dalam memori kita, ketika debat calon presiden pada 17 Maret 2019 lalu, Pak Jokowi menyampaikan gagasannya tentang membangun SDM unggul Indonesia," ujar Sebastian kepada wartawan, Kamis (28/5).
Menurutnya, di tengah persaingan global dan semakin majunya teknologi sudah menjadi keharusan bagi pemerintah menyiapkan SDM unggul
"Pendekatan yang dilakukan demi mewujudkan mimpi membangun SDM unggul menurut Jokowi juga harus lebih kreatif, melibatkan teknologi. Prinsipnya, tidak lagi menggunakan pendekatan konvensional, harus
out of the box," jelasnya.
Meski kartu prakerja bukan satu-satunya jalan menyiapkan SDM unggul. Lanjutnya, dengan kartu prakerja maka masyrakat akan mendapatkan kesempatan yang sama untuk siap menghadapi persaingan global.
"Itulah mengapa dalam desain program ini, telah dipikirkan pendekatan apa yang paling efektif agar semua warga negara di mana pun, memiliki peluang yang sama untuk mengakses atau menjangkau informasi sarta terlibat dalam program," bebernya.
Soal adanya pro kontra, Sebastian lebih berpikiran positif. Bagi dia, pro kontra merupakan salah satu alat konntrol dalam melaksanakan satu kebijakan.
"Suara pro dan kontra justru merupakan alat kontrol kebijakan, mulai perencanaan maupun pelaksanaanya," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: