Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Airlangga Hartarto: Kebijakan New Normal Dilakukan Bertahap Untuk Gerakkan Perekonomian

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Minggu, 31 Mei 2020, 13:44 WIB
Airlangga Hartarto: Kebijakan <i>New Normal</i> Dilakukan Bertahap Untuk Gerakkan Perekonomian
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto/Net
rmol news logo Kebijakan new normal pandemik Covid-19 akan segera diterapkan di beberapa daerah yang dinyatakan memenuhi kriteria.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebutkan, era normal baru yang ditujukan untuk menggerakkan perekonomian di tengah pandemik Covid-19 akan dilakukan secara bertahap.

“Pemerintah mendesain kenormalan baru secara bertahap. Fase pembukaan untuk ekonomi, kemudian dalam program bersamaan adalah menyiapkan pemulihan ekonomi nasional (PEN) sesuai dengan Peraturan Pemerintah 23/2020,” kata Airlangga dalam keterangannya, Minggu (31/5).

Dikatakan Airlangga, industri memang menjadi salah satu sektor yang dibuka sejak awal di dalam Permenkes Hk.01.07/ MENKES/328/2020 tentang panduan pencegahan dan pengendalian Covid-19 di tempat kerja perkantoran dan industri dalam mendukung keberlangsungan usaha pada situasi pandemik.

Kemudian yang akan juga disiapkan juga adalah sektor pariwisata. Kata Ketua Umum Partai Golkari, hal ini akan mengatur SOP mengenai hotel, kemudian restoran dengan kapasitas yang dibatasi.

“Untuk sektor perhubungan, ini sudah dijalankan, sektor perdagangan terkait dengan pasar tradisional mengenai aturan ke konsumen dan waktu operasional karena memang dari hasil pembicaraan dari para gubernur yang menjadi titik rawan adalah terkait pasar tradisional,” jelasnya.

Lebih lanjut, tahapan-tahapan pelaksanaan normal baru nantinya sangat memperhatikan dimensi kesehatan. Yaitu perkembangan penyakit, pengawasan virus, kapasitas layanan kesehatan dan kesiapan sosial ekonomi, protokol-protokol untuk setiap sektor, wilayah dan transportasi yang terintegrasi dengan yang lainnya.

Menurutnya, sesuai instruksi Presiden Jokowi, saat ini berbagai sektor telah mempersiapkan protokol-protokol tatanan normal baru.

“Protokol baru juga terkait kebersihan tangan menggunakan sabun, menggunakan masker, menerapkan physical distancing, isolasi mandiri, pengecekan suhu, dan lainnya,” ujarnya.

Pemerintah juga melihat kesiapan dari masing-masing daerah apakah sudah dapat menerapkan tatanan normal baru dengan mengacu pada angka reproduction rate.

“Di Jawa terlihat di Jawa tengah, Bali, DKI Jakarta, dan Di Yogyakarta trennya sudah relatif menurun di bawah 1 dalam tracking 3 bulan terakhir. Untuk Sumatera seperti di Aceh, Sumatera Barat, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, dan Riau juga angkanya sudah di bawah 1 dan trennya sudah menurun,” urainya.

Sambungnya, Kementerian Kesehatan juga telah menyiapkan sejumlah protokol yang mengatur secara umum bagaimana beraktivitas di tempat kerja, aturan bagi pekerja, kemudian koordinasi tempat kerja dan pemerintah daerah.

“Selanjutnya aturan sektor industri juga sudah ada yaitu aktivitas di kawasan industri, antarpekerja, dan panduan social distancing,” tegasnya.

Senada, Menteri Badan usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir juga mendorong perusahaan pelat merah untuk siap menghadapi era normal baru untuk kembali menggerakkanperekonomian nasional yang terganggu akibat Covid-19.

Dikatakan Erick, BUMN memegang peranan penting bagi perekonomian nasional. Jika BUMN berhenti beroperasi, maka perekonomian nasional juga akan melambat.

“Sepertiga dari kekuatan ekonomi kita kan di BUMN, tentu dengan itu BUMN-nya harus terus bekerja, bergerak, kalau berhenti ya ekonominya berhenti,” pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA