Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pekerja Migran Indonesia Terdampak Covid-19 Didorong Daftar Kartu Prakerja

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Minggu, 31 Mei 2020, 14:20 WIB
Pekerja Migran Indonesia Terdampak Covid-19 Didorong Daftar Kartu Prakerja
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurul Arifin/Net
rmol news logo Puluhan ribu pekerja migran Indonesia terpaksa pulang ke kampung halaman seiring pandemik Covid-19 global yang belum usai hingga hari ini.

Kementerian Ketenagakerjaan mencatatkan buruh migran Indonesia yang pulang hingga akhir April 2020, berjumlah 88.759 orang. Mereka berasal dari Malaysia, Hongkong, Singapura, dan negara lainnya.

Dalam bulan Mei ini, diprediksi jumlah yang akan pulang ke Indonesia sebanyak 16.812 orang.

Sementara itu, sebanyak 34.644 orang tidak bisa berangkat karena kebijakan menunda sementara penempatan tenaga kerja di luar negeri. Ini tentu menambah jumlah penganguran di Indonesia yang terus meningkat.

Menyikapi kondisi tersebut, anggota Komisi I DPR RI, Nurul Arifin meminta agar para pekerja migran tersebut mendaftarkan dirinya dalam program kartu prakerja.

“Kita dorong pekerja migran ini untuk ikut mendaftar program kartu prakerja. Mereka adalah warga negara Indonesia, yang juga berhak untuk mendapatkan hak yang sama,” kata Nurul Arifin kepada wartawan, Minggu (31/5).

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini berharap, pekerja migran ini mendapatkan kemudahan guna mendaftar program tersebut.

“Kita berharap, pekerja migran ini mendapat atau menambah skill baru dan keterampilannya lewat pelatihan di program kartu prakerja. Kita juga harus mendorong mereka untuk menjadi entrepreneur baru di daerah atau desanya masing-masing,” jelasnya.

Menurut Nurul, sebagai pekerja migran, mereka diyakini memiliki sejumlah tabungan selain skill atau keterampilan. Jika ditambah dengan program pelatihan di kartu prakerja, diharapkan PMI tersebut bisa membuat dan menumbuhkan usaha mikro.

“Usaha baru tersebut diharapkan menggeliatkan ekonomi dalam skala kecil di daerah mereka. Selain itu juga bisa membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat korban PHK,” katanya.

Badan Pusat Statistik (BPS) sendiri mencatat jumlah pengangguran di Indonesia sudah tembus 6,88 juta orang pada Februari 2020.

Sementara Kementerian Ketenagakerjaan mencatat jumlah pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), termasuk yang dirumahkan di tengah pandemi Covid-19 sejauh ini mencapai 2,9 juta orang

Jika ditambah jumlah PMI yang gagal berangkat dan dipulangkan dari luar negeri, maka jumlah pengangguran ini terus membesar. Bahkan, Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) memprediksi tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada tahun 2020 memiliki outlook 7,8-8,5 persen.

Program kartu prakerja sebagai salah satu bentuk jaring pengaman sosial tentu menjadi harapan bagi pekerja yang terkena dampak pandemi Covid-19. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA