Sejak Maret lalu, kehidupan masyarakat terganggu dengan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus mata rantai Covid-19.
Ketua Dewan Pakar Indonesia Maju Institut (IMI), Lukman Edy, mendukung kebijakan
new normal. Menurutnya, kebijakan
new normal adalah sebuah peluang bangkit dari keterpurukan ekonomi selama dua bulan terakhir.
“Di masa
new normal nantinya diharapkan perekonomian masyarakat kembali bergeliat. Karenanya momentum keterbukaan
new normal mesti dilihat sebagai momentum positif," kata Lukman Edy dalam keterangannya, Senin (1/6).
Bagi dia,
new normal akan membuka potensi kelangsungan hidup masyarakat akan bisa terselamatkan, terutama untuk masyarakat bawah yang terdampak paling besar karena adanya pandemik Covid-19 ini.
"Apabila situasi ini dibiarkan, bisa menimbulkan kebangkrutan perekonomian nasional. Maka, inilah kebijakan yang genuin untuk menyelamatkan perekonomian negara," tegasnya.
Sambungnya, dengan adanya kebijakan
new normal ini, di mana keran APBN mulai dibuka, maka secara berangsur perekonomian masyarakat akan terangkat.
Di sisi lain, dengan adanya
new normal ini sektor konsumsi juga dengan sendirinya bangkit kembali.
“Ketika dua sektor ekonomi ini telah berjalan kembali, sambil menunggu keran perekonomian global yang memungkinkan kita bisa ekspor terbuka kembali, maka perlahan tapi pasti perekonomian nasional akan bangkit kembali," jelasnya.
Namun demikian, Lukman berpesan agar masyarakat tetap menerapkan prosedur kesehatan dan physical distancing yang telah digariskan pemerintah, serta harus diikuti dengan pengawasan dan penegakan hukum yang tegas.
“Jangan sampai masyarakat lengah, penegakan hukum lemah yang akan memunculkan gelombang korban yang lebih besar pada masa
new normal nanti," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: