"Saya sampaikan duka mendalam kepada keluarga prajurit yang gugur dan terluka,†kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari kepada wartawan, Minggu (7/6).
Dia mengurai bahwa Helikopter tersebut sedang melaksanakan misi latihan terbang di Pusat Pendidikan Penerbang AD, Semarang, Jawa Tengah, sebagai bagian dari program Pendidikan Calon Perwira. Latihan itu, sambungnya merupakan tugas negara.
“Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, kekuatan dan keikhlasan,†sambungnya.
Anggota DPR RI dari Fraksi PKS ini menambahkan kecelakaan helikopter jenis tersebut merupakan yang kedua kalinya setelah tahun lalu jatuh di Papua. Untuk itu, Kharis meminta adanya investigasi menyeluruh dan agar secepatnya Kementerian Pertahanan dan Panglima TNI memberikan laporan lengkapnya kepada DPR RI, khususnya Komisi I DPR RI.
"Bulan Juli 2019 Helikopter MI-17 Milik TNI AD juga jatuh di Papua dan kemarin di Kendal Jawa Tengah ini jelas harus dilakukan investigasi menyeluruh dan serius karena TNI Kita banyak pakai Heli jenis ini,†tegasnya.
Helikopter MI-17 merupakan buatan Rusia dan sebagai heli angkut milik TNI AD yang paling banyak dipakai dalam misi latihan maupun misi pengiriman logistik dan pasukan. Selain itu , MI-17 tidak hanya untuk operasi militer, tapi juga kerap turun dalam operasi SAR atau menjangkau daerah-daerah terpencil di Tanah Air.
"Saya mohon kepada Panglima TNI mengingat rentan dan pentingnya Alutsista TNI agar menambahkan biaya pemeliharaan dan perawatan Alutsista jangan sampai ada yg kurang sedikitpun dan semoga tidak ada kecelakaan lagi kedepan" tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: