Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Samuel F. Silaen: Elite Politik Tidak Muncul Tanpa Kontroversi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Senin, 08 Juni 2020, 18:32 WIB
Samuel F. Silaen: Elite Politik Tidak Muncul Tanpa Kontroversi
Samuel F Silaen/Net
rmol news logo Perubahan sistem tidak selalu mendatangkan atau memperoleh hasil yang memuaskan bagi semua orang. Tidak jarang, perubahan itu justru berbuah kegaduhan.

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana) Samuel F. Silaen menyebutkan, dalam setiap perubahan itu ada saja elite dan tokoh yang memancik emosi di ruang publik.

"Elite politik, tokoh masyarakat dan cendikiawan sebagai panutan banyak pihak justru terkadang memancing emosi jiwa di ranah publik, ada saja yang baper (bawa perasaan)," ujar Samuel kepada wartawan di Jakarta, Senin (8/6).

Samuel menyebutkan, menonton perdebatan elite dan politisi tidak lebih baik dari menonton acara selebritis. Kata dia, terlalu banyak berharap pada politisi menjadi tidak baik dan bisa makan hati.

"Elite politik, tokoh masyarakat tak akan pernah muncul jika tidak ada sedikit-sedikit kontroversial. Tonton saja para selebriti beraksi di depan kamera yang menghiasi layar kaca televisi anda, itulah tuntutan profesi mereka," katanya.

Alumnus Lemhannas Pemuda I ini meminta publik berimbang dalam menilai dan memahami pernyataan politisi. Pasalnya, ada tujuan tertentu yang belum tentu dipahami dari pernyataan tersebut.

"Kita sebagai rakyat biasa dari semua lapisan, jika menonton berita, informasi yang disampaikan elite politik, pengamat dan tokoh masyarakat di ruang publik, itu bukan tanpa 'tembakan' atau tujuan, maka sikap dan pandangan politik mereka sedang 'dilaga' untuk memenangkan pencitraan lewat media," jelasnya.

Pun juga pemerintah, lanjutnya, jangan pernah terlalu reaktif atau mudah terpancing dengan pernyataan elite politik atau bahkan cendikiawan berlabel pengamat.

Menurutnya, dengan berjalan pada jalurnya masing-masing. Diantara pemerintah dan elite politik hingga cendikiawan dapat menjadi satu simbiosis yang membangun bangsa.

"Elite politik dan pemerintah itu sudah punya 'pakem' masing-masing yang jika berjalan paralel maka akan saling melengkapi satu dengan yang lain, artinya akan terjadi 'check and balance' dalam menjalankan pembangunan di bangsa ini," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA