Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

IIPG Dukung Kebijakan Belajar Di Rumah Diperpanjang Hingga Akhir Tahun 2020

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Selasa, 09 Juni 2020, 09:32 WIB
IIPG Dukung Kebijakan Belajar Di Rumah Diperpanjang Hingga Akhir Tahun 2020
Ketua Umum IIPG, Yanti Airlangga/Net
rmol news logo Ikatan Istri Partai Golkar (IIPG) mendukung penuh rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyiapkan skenario belajar dari rumah hingga akhir tahun 2020.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Ketua Umum IIPG, Yanti Airlangga menilai, para peserta didik, khususnya yang masih di tingkat sekolah dasar dan pendidikan usia dini sangat rentan terhadap penularan virus corona bau (Covid-19) yang hingga kini belum berlalu.

“Kami mendukung rencana Kemendikbud agar anak-anak sekolah masuk kelas lagi pada awal tahun depan. Anak-anak, saya kira belum dapat menahan diri untuk menjaga jarak dan berdisiplin dengan kondisi new normal,” kata Yanti Airlangga kepada wartawan, Selasa (9/6).

Sementara di sekolah, bagi Yanti, jumlah tenaga pengajar yang bisa mengawasi perilaku anak-anak tersebut terbatas jika dibandingkan dengan banyaknya siswa.

“Anak-anak pasti ingin bermain, bercanda dan bergaul dengan teman-temannya. Susah menerapkan disiplin protokol kesehatan yang ketat untuk mereka. Ini harus menjadi pertimbangan,” ujarnya.

Bagi istri dari Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto itu, kesehatan adalah yang utama.

“Apalagi bagi anak-anak yang merupakan generasi penerus kita. Mereka harus benar-benar dilindungi agar jangan sampai terpapar Covid-19,” ungkap Yanti.

Untuk dapat menerapkan proses belajar mengajar yang baik, Yanti berharap Kemendikbud dan pemerintah agar memikirkan sistem pendidikan yang tepat.

“Kami juga berharap, anak-anak tetap mendapatkan haknya untuk belajar dengan meminimalkan risiko terpapar Covid-19. Jika jalan keluarnya adalah tetap belajar di rumah, sebaiknya itu dilakukan dan tentu murid serta guru harus bisa beradaptasi dengan cara belajar baru ini,” jelasnya.

Saat ini tercatat sebanyak 97,6 persen sekolah sudah melakukan pembelajaran jarak jauh. Sisanya sebanyak 2,4 persen belum melakukan karena daerahnya tidak terjangkit corona atau tidak memiliki perangkat pendukung belajar jarak jauh.

Dari jumlah 97,6 persen itu, terdapat 54 persen sekolah sudah melakukan pembelajaran jarak jauh sepenuhnya. Dalam sistem itu guru dan siswa mengajar dan belajar dari rumah.

Sementara terdapat pula 46 persen guru masih mengajar dari sekolah, tapi muridnya tetap berada di rumah. Pasalnya masih ada pula beberapa daerah yang masih mewajibkan guru-guru datang ke sekolah. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA