Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Saleh Daulay: Jika Lonjakan Angka Positif Covid-19 Karena Massif Rapid Tes, Maka Lanjutkan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Selasa, 09 Juni 2020, 18:19 WIB
Saleh Daulay: Jika Lonjakan Angka Positif Covid-19 Karena Massif Rapid Tes, Maka Lanjutkan
Saleh Partaonan Daulay/RMOL
rmol news logo Dalam kurun waktu 24 jam, orang yang terjangkit wabah Covid-19 tembus di angka 1.043 pasien di tengah masa transisi menuju era new normal yang diberlakukan pemerintah sejak 8 Mei 2020.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay menyimpulkan ada dua faktor penyebab melonjaknya orang terpapar wabah Covid-19 tersebut.

Pertama, kata dia, bisa jadi lonjakan itu karena adanya pelonggaran PSBB atau menuju new normal. Kemungkinan lainnya, disebabkan massifnya rapid tes, PCR dan swab tes yang dilakukan pemerintah.

Saleh mendesak pemerintah melakukan studi atau kajian terkait meroketnya angka kenaikan warga terjangkit virus dari Wuhan, China tersebut.

Hal tersebut diperlukan untuk melihat apakah lonjakan itu diakibatkan diberlakukannya pelonggaran PSBB di zona merah terpaparnya Covid-19.

“Tapi kalau karena massifnya rapid tes, tentu harus tetap dilanjutkan rapid test. Sembari mengingatkan masyarakat, bahwa penyebaran virus ini belum selesai di Indonsia, bahkan belum mencapai titik puncaknya,” kata Saleh kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (9/6).

“Jadi, semua orang harus mengikuti protokol kesehatan, dalam rangka menyikapi virus corona ini. Protokol kesehatan kan sudah banyak tuh, pakai masker, jaga jarak, cuci tangan. Itu semua harus dijaga dengan ketat,” imbuhnya.

Sambung politisi PAN ini, jika hasil kajian penelitian lonjaknya pasien terpapar Covid-19 karena pelonggaran PSBB atau masa transisi tentu pemerintah harus mengevaluasi secepatnya kebijakan tersebut.

“Karena, keselamatan warga itu yang diutamakan. Pilihannya dua itu tadi, dicek dulu jangan-jangan karena masifnya rapid tes. Kalau karena rapid test bisa juga berimplikasi kepada banyaknya jumlah yang terpapar,” bebernya.

Menurutnya, semakin massifpemerintah melakukan rapid test, PCR dan swab test maka semakin banyak yang terdeteksi. Maka, pemerintah diminta mempersiapkan sarana kesehatan yang memadai.

“Kalau sudah banyak yang terdeteksi tentu pemerintah harus menyiapkan sarana dan prasarana, fasilitas kesehatan untuk mengobati mereka dan mengarantinanya,” pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA