Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Angka Positif Covid-19 Di Jakarta Melonjak, DPRD Ingatkan Pemprov Lebih Tegas Lakukan Penertiban

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Rabu, 10 Juni 2020, 11:55 WIB
Angka Positif Covid-19 Di Jakarta Melonjak, DPRD Ingatkan Pemprov Lebih Tegas Lakukan Penertiban
Anggota DPRD DKI Jakarta fraksi PKS, Achmad Yani/RMOL
rmol news logo Jumlah pasien Covid-19 di DKI Jakarta kembali melonjak tajam di tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masa transisi.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta, pada Selasa kemarin (9/6) jumlah pasien corona di ibukota bertambah 239 orang. Padahal pada 5 Juni, penambahan pasien positif Covid-19 harian berjumlah 61 orang.

Lonjakan pasien tersebut pun menjadi perhatian serius anggota DPRD DKI Jakarta, Achmad Yani. Politikus PKS itu merasa sangat khawatir terhadap kemungkinan terjadinya gelombang kedua pandemik Covid-19 di Jakarta

“Ini baru empat hari tapi lonjakan pasien sudah sangat tinggi, dari 61 orang menjadi 239 orang per hari dalam waktu singkat. Ini ekstrem sekali dan harus menjadi perhatian dalam membuat kebijakan,” ucap Achmad Yani melalui keterangan tertulisnya, Rabu (10/6).

Tidak hanya lonjakan kasus, Achmad Yani juga menyampaikan bahwa lonjakan juga terjadi untuk pengguna lalu lintas di DKI Jakarta. Pada PSBB masa transisi ada penambahan rata-rata jumlah kendaraan hampir mencapai 50 ribu perhari.

“Lalu lintas kendaraan juga mulai meningkat lebih banyak dibandingkan masa PSBB sebelumnya, dari 190 ribuan meningkat jadi 240 ribuan per hari,” terang Yani yang juga Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta tersebut.

Tingginya penambahan jumlah pasien positif Covid-19, menurut Yani, tidak lepas dari rendahnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.

“Kita mau ekonomi jalan lagi, tapi kita juga tidak bisa mengabaikan bahwa wabah Covid-19 ini masih ada dan masih terus menyebar. Pemprov DKI juga saya nilai masih kurang tegas dalam melakukan penertiban terkait protokol kesehatan,” tutupnya.

Sementara itu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menjadi narasumber dalam program ILC Selasa malam (9/6) mengatakan, penambahan kasus Covid-19 di Jakarta bukan lantaran adanya lonjakan, melainkan karena adanya rapelan dari rumah sakit. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA