"Pembangunan di Banjarnegara tidak terlalu terdampak oleh pandemik Covid-19. Kegiatan fisik infrastruktur di 20 kecamatan telah dilelang dan sudah berjalan,†kata Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono, Rabu (10/6).
Dia mengatakan, Banjarnegara tetap siaga Covid-19, namun hal tersebut tak terlalu berpengaruh terhadap kegiatan infrasruktur. Pembangunan dan peningkatan jalan telah mulai bahkan mencapai sepertiga dari total volume kegiatan.
"Memang dengan adanya wabah Covid-19, anggaran untuk infrastruktur dipangkas cukup besar. Dari sekitar Rp 240 miliar untuk infrastruktur telah dikurangi Rp 57 miliar untuk penanganan virus corona. Anggaran yang tersisa sekitar Rp 183 miliar, kita maksimalkan untuk pembangunan. Jadi pembangunan di Banjarnegara kembali menggeliat, tidak boleh terdampak corona berlama-lama," tegasnya, dikutip
Kantor Berita RMOLJateng.
Lebih lanjut, Budi menjelaskan strategi menyisihkan anggaran karena Pemkab cermat dalam memprioritaskan alokasi anggaran yang benar-benar memberi manfaat untuk rakyat.
Di samping itu, anggaran yang hanya pemborosan seperti perjalanan dinas, otomatis dipangkas. Banjarnegara juga tak melulu menggantungkan pada dana dari luar APBD seperti DAK, PHJD, Banprov, dan lainnya.
"Kuncinya adalah kemandirian dan kehati-hatian. Saya yakin jika cermat mengelola APBD sesuai prioritas disertai prinsip kehati-hatian, kami bisa mandiri mengatasi masalah yang ada dengan APBD. Jadi kami tidak tergantung dengan DAK dari pusat atau, bantuan provinsi. Karena kalau APBD dikelola dengan baik pasti cukup. Dan Ini sebuah kebanggaan bagi kami," ungkapnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: