"Dalam penanganan sistem Bapak Presiden, mengingat kalau kita hanya mengandalkan kesehatan semata kekuatan kita terbatas," ujar Doni saat memberikan sambutan.
Sebagai contoh, kepala BNPB ini menyebutkan jumlah tenaga medis di Indonesia yang saat ini bertugas menangani infeksi Covid-19 sangat minim.
"Dokter paru yang ada di negara kita jumlahnya kurang dari 2 ribu orang. Artinya 1 dokter paru harus melayani lebih dari 130 ribu warga negara kita," ungkapnya.
Oleh karena itu, Doni Monardo menegaskan bahwa pendekatan yang akan terus digunakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk menangani bencana non alam ini adalah pencegahan.
"Sehingga kami titik beratkan kepada upaya pencegahan. Di sini lah kekuatan kita, yaitu gotong royong. Dan ini menjadi modal sosial kita yang terkuat Bapak Presiden," katanya.
"Kemudian pendekatan keilmuan melalui kemampuan di bidang kepakaran, baik itu kesehatan, epidemologi dan juga melibatkan teknologi, ini semuanya kami rangkum dalam satu sistem," Doni Monardo menambahkan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: