Jimly Asshiddiqie mendukung agar PT ditiadakan karena tidak ingin peristiwa di Pilpres 2019 kembali terjadi. Di mana ada polarisasi anak bangsa yang berlarut-larut.
“Sudah terbukti dalam praktik yang lalu, PT 20 persen pilpres buat bangsa jadi belah dua,†ujarnya dalam akun Twitter pribadi, Kamis (11/6).
Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini juga mencatat bahwa keberadaan PT yang tinggi membuat peluang pilpres digelar dua babak menjadi tertutup. Padahal, lanjutnya, UUD 1945 telah mengkonstruksi agar pilpres digelar 2 putaran.
Singkatnya, dia ingin agar PT diturunkan. Sehingga banyak calon presiden yang bermunculan.
Sementara bagi partai politik, sambungnya, akan mendapat pembagian efek ekor jas yang relatif merata.
“Turunkn PT 5 hingga 10 persen, atau tiadakan!†tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: