Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jansen Sitindaon: Debat Harus Terbuka, Kalau Tertutup Itu Kombur-kombur Santai Namanya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Jumat, 12 Juni 2020, 10:29 WIB
Jansen Sitindaon: Debat Harus Terbuka, Kalau Tertutup Itu <i>Kombur-kombur</i> Santai Namanya
Wasekjen DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon/Net
rmol news logo Diskusi antara Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) dengan dosen senior Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Djamester Simarmata pada Kamis (11/6) terus mendapat sindiran.

Hal ini lantaran gelaran diskusi di Kantor Kemenko Marves, Jalan MH Thamrin yang berlangsung singkat dan tertutup.

Sementara simpulan debat, sebagaimana dikatakan Djamester, sebatas menyepakati untuk sama-sama memajukan bangsa.

Wasekjen DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon bersyukur ekonom senior DR. Rizal Ramli tidak memanuhi undangan diskusi tersebut. Sebab dalam pikiran Jansen, debat mengenai utang dan kebijakan ekonomi negara itu seharusnya digelar secara terbuka

Dalam hal ini, yang diinginkan Rizal Ramli memang debat secara terbuka. Selain itu, dia juga menginginkan adanya konsekuensi bagi yang kalah maupun menang debat.

“Untunglah Bang Rizal Ramli tidak datang,” katanya dalam akun Twitter pribadi.

Jansen mengaku dirinya memang bukan ahli dalam debat. Namun demikian, sejauh pengetahuannya debat memang harus digelar secara terbuka. Dengan begitu, publik jadi bisa tahu mengenai isi perdebatn yang terjadi. Terlebih perdebatan itu mengenai pengelolaan negara.

“Kita junior-junior ini aja kalau debat selalu terbuka. Kalau tertutup, "kombur-kombur” santai aja namanya itu,” tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA