Mengawali Kuliah Umum atau Ceramah pagi tadi, Menko Luhut berbagi kisah tentang pengalamannya menjadi seorang pemimpin baik sebagai angkatan dulu hingga kini menjabat menjadi seorang menteri.
“Pada ujungnya, apapun yang kamu kerjakan itu
teamwork. Kau tidak bisa pintar sendiri, tapi bagaimana kamu mengorganisir suatu organisasi itu sehingga bisa betul-betul mencapai daya guna. Setiap orang memiliki
blueprint hidup,†ujar Menko Luhut yang disampaikan secara daring di Kantor Kemenko Marves, Senin (15/6).
Lebih lanjut, Menko Luhut memaparkan terdapat empat penyakit menular baru di dunia pada 16 tahun terakhir ini. Salah satunya adalah Covid-19, yang berdampak pada perlambatan ekonomi global.
“Kita melihat ada dua pararel, yaitu dampak ekonomi dan juga dampak dari virus Covid-19. Dalam proses pengambilan keputusan harus tepat. Seperti yang diajarkan komandan saya dulu, kuncinya
check, recheck and check again. Itu dapat menghindar kemungkinan-kemungkinan untuk buat salah,†ujarnya.
Terkait upaya pemerintah dalam menangani ini dampak ekonomi akibat wabah pandemik Covid-19, Menko Luhut menyebutkan bahwa pemerintah sudah menyiapkan total sekitar Rp 686,2 triliun yang terbagi dalam bidang kesehatan, perlindungan sosial, insentif usaha, UMKM, pembiayaan korporasi serta sektoral dan Pemda.
“Sebenarnya, kalau kita tarik pada dampak positifnya, kita sekarang melakukan reformasi di semua bidang," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: