Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ketum PAN: Kalau Ada Yang Mau Ubah Pancasila Akan Kita Lawan!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Selasa, 16 Juni 2020, 19:01 WIB
Ketum PAN: Kalau Ada Yang Mau Ubah Pancasila Akan Kita Lawan<i>!</i>
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan saat bersilaturahmi dengan anggota DPR dan DPRD Fraksi PAN se-Indonesia timur secara virtual/Ist
RMOL. Pancasila dan NKRI adalah harga mati yang harus terus kita jaga dan pertahankan. Atas dasar itu, PAN tegas siap melawan pihak-pihak yang akan mengubah Pancasila.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Begitu tegas Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bersilaturahmi dengan anggota DPR dan DPRD Fraksi PAN se-Indonesia timur secara virtual, Selasa (16/6).

“Kalau ada pihak-pihak yang mau mengubah Pancasila akan kita lawan," tegasnya.

Saat ini, Zulkifli Hasan mengaku mendengar banyak kekhawatiran mengenai pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP). Muncul desakan dari masyarakat agar RUU ini dihentikan.

PAN sebagai partai yang menyambungkan amanah rakyat dengan khidmat mendengarkan masukan dari masyarakat tersebut.

“Ada banyak kritik dan masukan yang disampaikan. Salah satu di antaranya, mendesak agar DPR mencabut RUU HIP dari prolegnas," tegasnya.

Sikap PAN, kata wakil ketua MPR ini, tegas yaitu Pancasila sudah final. Tidak perlu lagi ada penafsiran yang lebih khusus dalam bentuk UU.

Sebab, selama ini Pancasila sudah terbukti jadi ideologi negara yang mampu menjaga persatuan dan kesatuan seluruh anak bangsa.

"DPR  harus mendengarkan masukan dan aspirasi yang berkembang dalam masyarakat. Dan kita memberikan apresiasi kepada pemerintah yang telah menghentikan pembahasan," pintanya.

Dalam silaturahmi ini, Zulkifli Hasan didampingi oleh Sekjen PAN Eddy Soeparno, Waketum PAN yang juga Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto, dan Wakil Ketua F-PAN DPR RI Saleh Pataonan Daulay. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA