Dalam aksinya, mereka meminta agar keadilan ditegakkan bagi rakyat kecil berkenaan dengan kasus sarang burung walet di Bengkulu yang diduga melibatkan Novel Baswedan saat masih menjadi Kasat Reskrim Polres Bengkulu.
"Kasus ini lebih mengerikan sekali, ngeri-ngeri sedap tidak kalah dengan yang terjadi kekerasan oleh polisi di Amerika belum lama ini. Kalau ada rekaman videonya, bisa lebih parah dari George Floyd," tegas Koordinator aksi, Bayu Sasongko di lokasi.
Bayu meminta agar Novel Baswedan tidak merasa kebal hukum dalam kasus yang sudah berlangsung sejak tahun 2004 silam.
Dia juga mempertanyakan keadilan hukum terkait kasus tersebut. Sebab, kata Bayu, terdakwa penyiram air keras ke Novel Baswedan saja dihukum dan diadili di pengadilan. Sementara Novel Baswedan yang diduga terlibat dalam kasus penganiayaan tak kunjung diadili dan dihukum.
"Tegakkan hukum walaupun langit runtuh. Masa terdakwa penyiram air keras saja
gentle hadapi kasus hukumnya dan sudah diadili, tapi Novel Baswedan tidak berani menghadapi kasus hukumnya," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: