Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sayangkan Utang Indonesia Terus Menggunung, Drajad Wibowo: Yang Jelas Anak Dan Cucu Saya Ikut Membayarnya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Sabtu, 20 Juni 2020, 05:42 WIB
Sayangkan Utang Indonesia Terus Menggunung, Drajad Wibowo: Yang Jelas Anak Dan Cucu Saya Ikut Membayarnya
Ekonom seniro Dradjad Wibowo/Net
rmol news logo APBN 2020 mengalami defisit atau tekor akibat sentimen negatif pandemik virus corona baru (Covid-19). Imbasnya utang itu akan menjadi menjadi beban pemerintah hingga 10 tahun yang akan datang.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Defisit anggaran APBN 2020 melebar ke angka 6,34 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Ekonom senior Dradjad H Wibowo memprediksi, beban tersebut tidak hanya membuat tekor hingga 10 tahun melainkan 50 tahun lantaran pemerintah mengambil utang yang cukup besar untuk menambal kebocoran ekonomi.

Menurutnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani  tidak bisa seenaknya mengatakan seakan beban tersebut menjadi tanggungan pemerintah semata. Sedangkan anak cucu ratusan juta rakyat Indonesia terbebani oleh utang negara akibat pengelolaan ekonomi yang tidak benar.

“Saya tidak tahu apakah para pejabat sekarang ini dan saya masih hidup saat itu. Yang jelas anak-anak saya, dan cucu saya harus ikut membayarnya. Nanti saat cucu saya punya cucu, mungkin baru 2070 utang RI lunas,” ujar Dradjad kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (19/6).

Politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini berpendapat, pemerintah harus memikirkan cara agar dapat menuntaskan utang negara sebelum masa pemerintahan periode ini berakhir. Dengan demikian, masalah utang negara tidak menjadi warisan pahit pemerintah selanjutnya.

Terkait utang negara yang diprediksi baru akan lunas 50 tahun, Dradjad mengatakan, generasi saat ini tidak boleh main-main dengan utang lantaran akan menjadi beban pada generasi di masa yang datang.

“Ini yang sering disebut isu keadilan antar generasi. Generasi sekarang tidak bisa seenaknya berutang dan mengambil  paksa hak ekonomi generasi mendatang,” tutupnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA