Begitu dikatakan Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko, dalam webinar "Geopolitik Energi di Laut China Selatan" yang diselenggarakan oleh Purnomo Yusgiantoro Center, Sabtu (20/6).
Menurut Moeldoko, niat Amerika Serikat dalam konflik di Laut China Selatan antara lain untuk kepentingan pemilu pada November 2020 yang akan datang.
“Juga dalam rangka perebutan hegemoni aspek ekonomi, AS ingin melihat rill pertahanan Tiongkok yang saat ini sulit dikalkulasi,†kata Moeldoko.
Sementara China, sambung dia, untuk memperkuat nasionalisme dalam kerangka menunjukan negara menjadi super power baru.
Selain itu, ada kesempatan bagi China untuk menempatkan postur pertahananya di samping juga mengetahui mana kawan dan mana lawan melalui konflik di Laut China Selatan.
Lanjut Moeldoko, kedua negara sekaligus ingin mengambil momentum, yang bagi Amerika Serikat inilah waktu yang tepat melakukan intervensi terhadap Tiongkok.
“Kalau saya melihat ending storynya, itu nanti akan terjadi
military campaign saja bagi Amerika Serikat,†pungkas dia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: