Pembukaan Munas pertama ini digelar secara virtual untuk mensiasati pandemi Covid-19. Awalnya, direncanakan Munas JMSI diselenggaraan di Pakanbaru, Provinsi Riau.
Munas pertama JMSI ini berlangsung meriah. Kehadiran Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menambah semangat seluruh pengurus JMSI yang hadir untuk bergerak sebagai pilar keempat demokrasi yang profesional.
Sekitar 100 pengurus JMSI dari 24 provinsi di Indonesia berpartisipasi dalam pembukaan ini. Pembukaan Munas juga dihadiri Ketua Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Ilham Bintang.
Munas yang dimoderatori CEO RMOL Network, Teguh Santosa, juga dihadiri Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid, dan Nurul Arifin yang mendampingi Menko Airlangga Hartarto di Kantor Kemenko Perekonomian.
Dalam sambutannya, Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua Umum JMSI Mahmud Marhaba menjelaskan, organisasi perusahaan media siber ini telah menaungi 350 perusahaaan media siber di Indonesia.
Mahmud Marhaba menekankan, JMSI memiliki semangat untuk membangun komunitas media siber yang profesional dan pekerja pers yang kompeten.
"Dari data Kominfo saat ini ada 34 ribu media siber yang belum menjatuhkan pilihan ke organisasi-organisasi manapun. Sudah ada di organisasi terdahulu, tapi JMSI siap menampung mereka untuk menuju sebuah media yang profesional," ujar Mahmud Marhaba.
Menko Airlangga Hartarto dalam sambutannya antara lain mengapresiasi proses yang sedang dilakukan JMSI.
"Pada kesempatan ini kami mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena acara ini adalah rangkaian Munas (JMSI) yang pertama dengan agenda menetapkan Anggaran Dasar dan mencabut title Plt. Atau mencari, memilih ketua umum. Sehingga pasca Munas ini tidak ada Plt. Ketum maupun Plt. Sekjen," ujar Airlangga Hartarto.
"Dengan mengucap bismillahirrahmannirahim, saya membuka rangkaian Munas ini," sambungnya.
Usai membuka, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan orasi berjudul "Cetak Biru Ekonomi Nasional Dalam Kerangka New Normal".
Secara cepat, tepat dan detail, Ketua Umum Partai Golkar ini membeberkan langkah-langkah kebijakan perekonomian RI yang disusun pemerintah agar bisa bangkit dari ancaman krisis akibat pandemik Covid-19.
Secara umum, Airlangga Hartarto menyampaikan anggaran yang disiapkan pemerintah untuk realisasi ketahanan ekonomi nasional, yang besarannya mencapai Rp 686 triliun.
Di antara penggunaan anggaran sebesar itu, ialah untuk jaring pengaman kesehatan sebesar Rp 87,55 triliun, jaring pengaman sosial Rp 203,8 triliun, insentif usaha, Rp 226,72 triliun, dan untuk sejumlah kebijakan lain yang terkait program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Usai pemaparan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang berlangsung sekitar 30 menit, para pengurus JMSI diberikan kesempatan untuk bertanya lebih jauh terkait kebijakan ekonomi nasional yang dikeluarkan pemerintah tersebut.
Ada sekitar delapan orang yang diberikan kesempatan bertanya secara interaktif kepada Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Salah seorang penanya menyampaikan insentif ekonomi bagi perusahaan media siber yang juga terdampak pandemi.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pihaknya sudah mengeluarkan satu kebijakan insentif perpajakan untuk perusahaan media. Selain itu, ia juga bersiap bekerja sama dengan media untuk ke depannya.
"Terkait perpajakan kita sudah berikan. Mungkin terkait dengan iklan, nanti perlu dibicarakan dengan ketua asosisasi yang terpilih," urai Airlangga.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: