Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Duet Airlangga-AHY Di Pilpres 2024, Pengamat: Koalisi Golkar Dan Demokrat Cukup Penuhi Ambang Batas Pencalonan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Kamis, 25 Juni 2020, 14:11 WIB
Duet Airlangga-AHY Di Pilpres 2024, Pengamat: Koalisi Golkar Dan Demokrat Cukup Penuhi Ambang Batas Pencalonan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono/Net
rmol news logo Rencana safari politik Ketua Umum Partai Demorkat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY ke DPP Partai Golkar untuk bertemu Ketua Umum Airlangga Hartarto komunikasi politik antar parpol yang sangat wajar.

Belum diketahui pasti apa maksud pertemua tersebut. Informasi yang diberikan Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Ossy Dermawan, pertemuan tersebut merupakan silaturahim AHY untuk memperkenalkan pengurus baru Partai Demokrat.

Rencananya, setelah bertemu dengan Airlangga Hartarto, AHY juga akan bertemu dengan Ketua Umum parpol lainnya.

Menilik komunikasi politik antara AHY dan Airlangga yang keduanya merupakan figur yang diperhitungkan di Pilpres 2024 lantaran memiliki basis elektoral. AHY dan Airlangga ini juga dianggap mampu jika duet bareng di Pilpres 2024.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai peluang untuk Airlangga-AHY sangat terbuka lebar.

Mengingat, syarat pencalonan presiden dan wapres yakni ambang batas atau presidential threshold 20 persen yang bisa dipenuhi Demokrat dan Golkar jika berkoalisi.

"Potensial (Airlangga-AHY berpasangan). Namun tergantung dinamikan politik kedepan. Tergantung elektabiltas keduanya. PT 20 persen, Golkar kan 12 persen, Demokrat 12,57 persen, cukup," kata Ujang Komarudin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (25/6).

Namun demikian, lanjut pengamat komunikasi politik jebolan Universitas Indonesia ini, jika popolaritas dan elektabilitas AH-AHY tinggi. Masih dibutuhkan kerja keras dari keduanya apabila maju di Pilpres 2024 mendatang.

"Faktor utama koalisi biasa melihat elektabilitas figur calonnya. Perlu kerja keras semuanya. Di politik itu segala kemungkinan bisa terjadi," demikian Ujang Komarudin.  rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA