Maksud Arief Poyuono menginjakkan kakinya di halaman Istana Merdeka adalah untuk bertemu Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno.
Dia mengaku datang untuk membahas soal penanganan pandemik virus corona baru (Covid-19) dan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"(Datang untuk bicara) masalah Covid-19 dan PSBB yang berkaitan dengan perekonomian, yang berdampak pada kaum pekerja di mana daerah-daerah PSBB," kata Arief kepada wartawan.
Diskusinya bersama Pratikno, lanjut Arief Poyuono, tidak lain dan tidak bukan untuk mengusulkan pelonggaran kebijakan PSBB. Sebab dirinya menilai bahwa kebijakan penanganan corona tersebut sangat berimbas ke perekonimian dalam negeri.
"Saya usulkan agar segera direlaksasi agar aktivitas perekonomian segera bisa bergerak," terangnya.
Namun saat disinggung, apakah pertemuan tersebut membahas soal intriknya dengan sejumlah politikus Gerindra yang tersinggung dengan pernyataannya, yang menyebut isu PKI dimainkan "kadrun", Arief Poyuono membantah.
"Ngomong santai saja. Ngomong ringan sudah lama engak jumpa saja. Engak ada (isu 'PKI dimainkan kadrun')," imbuhnya.
Lebih lanjut, Arief Poyuono menegaskan bahwa kedatangan dirinya tidak atas nama pengurus Partai Gerindra, melainkan atas nama pribadi.
"Sebagai pimpinan serikat pekerja," demikian Arief Puyono yang juga Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu ini mengakhiri.
Sebagai informasi, dalam sebuah wawancara yang disiarkan di akun Youtube Kanal Anak Bangsa TV, Arief Poyuono menyebut isu "PKI dimainkan kadrun".
Oleh sebab itulah, dia harus berurusan dengan majelis kehormatan Partai Gerindra. Namun, Arief Poyuono tidak bersedia datang karena pernyataanya atas nama pimpinan serikat buruh, bukan pengurus partai.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: