Pasalnya, pernyataan sosok yang akrab disapa Poyu itu menuai kontroversi di media sosial, hingga turut menyeret nama Partai Gerindra.
Sidang Majelis Kehormatan Gerindra yang pertama digelar pada Rabu (24/6) lalu, meskipun Puyo tidak hadir sebagai pihak yang teradu.
Akan tetapi kemarin, Kamis (25/6), ketua umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu itu mendatangi Komplek Istana Negara menemui Menseneg Pratikno. Ia mengaku tidak ada pembahasan mengenai polemiknya dengan Partai Gerindra, karena ia datang atas nama pribadi untuk membicarakan persoalan Covid-19.
Menanggapi hal tersebut, Jurubicara Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, pihaknya tak mempedulikan gelagat politik yang dilakukan Poyu.
"Dia mau ke mana kami enggak peduli. Itu urusan dia. Yang jelas kan pasti enggak bawa nama Gerindra," tegasnya kepada wartawan, Jumat (26/6).
Bahkan, sambungnya, proses persidangan di Majelis Kehormatan Gerindra akan tetap berjalan setiap pekannya selama 2 atau 3 kali sidang lagi. Sehingga dalam keputusan nanti, dipastikan Partai Gerindra tidak terpengaruh dengan tindakan Poyu yang menyambangi Istana.
"Proses di majelis kehormatan tetap berjalan. Jadi kita sudah sidang pertama. Nanti sekitar 2 sampai 3 sidang lagi, tiap pekan, lalu kita akan memutus," ungkap Habiburokhman.
"Jadi proses persidangan ini kita tidak akan terpengaruh manuver-manuver yang bersangkutan lah," sambungnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: