Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tetap Tolak RUU HIP Meski Berubah Nama, PA 212: Tidak Ada Urusan Bos! Intinya Itu PKI, Dicabut Saja Dari Prolegnas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Sabtu, 27 Juni 2020, 14:22 WIB
Tetap Tolak RUU HIP Meski Berubah Nama, PA 212: Tidak Ada Urusan Bos<i>!</i> Intinya Itu PKI, Dicabut Saja Dari Prolegnas
Koordinator Lapangan (Korlap) ANAK NKRI untuk demo penolakan RUU HIP di DPR, Edy Mulyadi/Net
rmol news logo Penolakan keras dari banyak pihak terhadap Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) mengharuskan PDIP, sebagai promotor, "mengubah strategi".
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Salah satu yang dilakukan partai moncong putih itu, guna meloloskan RUU HIP adalah dengan mengubah namanya, dari RUU HIP menjadi RUU PIP (Pembinaan Ideologi Pancasila).

Kendati begitu, "strategi" dari PDIP tersebut tidak menyurutkan Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI (GNPF Ulama-FPI-PA 212) untuk tetap tegak menolak proses legislasi aturan tersebut di DPR.

Koordinator Lapangan (Korlap) ANAK NKRI untuk demo penolakan RUU HIP di DPR, Rabu (24/6) yang lalu, Edy Mulyadi menyatakan bahwa pihaknya tidak akan tawar-menawar dengan pemerintah maupun DPR, meskipun judul RUU diubah.

"Mau diganti namanya apapun substansinya (intinya) kan memang itu PKI. Jadi apapun namanya kita tolak," tegad Edy Mulyadi saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (27/6).

Bahkan Sekjen GNPF-Ulama ini memastikan, seluruh organisasi massa Islam yang tergabung di dalam PA 212, yang jumlahnya lebih dari 100 ormas, tidak akan terpengaruh dengan pernyataan para politisi PDIP yang ingin mengubah nama RUU.

"Jadi mau dikasih nama apapun, PDIP bilang, 'ya sudah nanti kita masukkan ke dalam konsideran TAP-MPRS Nomor 25, ya sudah kita cabut trisila, ekasila'. Enggak ada urusan bos. Kita enggak mau revisi-revisi. Kita tolak, tolak total," ungkapnya.

"Dan supaya itu tidak dibahas lagi, kita minta dicabut dari Prolegnas, program legislasi nasional," demikian Edy Mulyadi menambahkan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA