Penegasan itu disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar 18 Juni lalu.
Mantan walikota Solo itu mengaku siap mengeluarkan peraturan presiden (perpres) atau peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) apabila dibutuhkan.
"Kalau mau minta perppu lagi saya buatin perppu, kalau (peraturan) yang sudah ada belum cukup. Asal untuk rakyat, asal untuk negara. Saya pertaruhkan reputasi politik saya," tegas Jokowi dalam video yang diunggah Setpres di YouTube, Minggu (28/10).
Jurnalis sekaligus pendiri WatchDoc Documentary Dandhy Dwi Laksono seolah tergelitik dengan pernyataan Jokowi tersebut.
Melalui akun Twitter pribadinya, sutradara film dokumenter Sexy Killers memberi sindiran untuk meminta Jokowi berpikir dahulu sebelum berbicara. Terkhusus mengenai reputasi politik.
“Jangan pertaruhkan sesuatu yang tak Anda miliki,†celotehnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: