Pertama, anggota Komisi III DPR RI tersebut menanyakan perihal kasus Jiwasraya. Arteria menanyakan perihal kasus Jiwasraya yang telah diusut oleh Kejaksaan Agung pada 2008 namun tidak diaudit oleh Kejagung.
“Saya paham betul kewenangan yang diberikan kepada kejaksaan mengusut. Bagaimana dengan di 2008 sampai di 2016 Pak? Kenapa tidak diaudit? Saya minta nanti jaksa minta audit. BPK tuh PDTT pak, terkait 2008-2016. Kenapa hanya di ujung 2016-2020?†cecar Arteria.
Politikus PDI Perjuangan ini juga meminta konfirmasi dari Jaksa Agung terkait pemeriksaan sejumlah emiten yang terafiliasi dengan grup Jiwasraya.
“Apa benar ada dilakukan
full bucket terkait Jiwasraya? Dalam rangka apa? Ada apa ini? Apa ada kaitan dengan keterangan Benny Tjokro dalam persidangan?†lanjut politikus PDI Perjuangan ini.
Arteria memang menduga ada kaitannya dengan Benny Tjokro dalam kasus Jiwasraya. Lantaran diduga ada keterangan palsu beberapa tahun lalu mengenai kasus yang sama.
“Apa ada kaitannya saya rasa keterangan Benny Tjokro? Perlu ditindaklanjuti pak, karena kesaksian palsu di persidengan 9 tahun. Nggak mungkin dia main-main,†paparnya.
Kemudian, Arteria juga mempertanyakan status Djoko Tjandra yang hingga kini belum juga ditangkap oleh Kejaksaan Agung.
“Berikutnya, tadi bapak men-sounding Djoko Tjandra. Apa kesulitannya? Apa upaya terobosan? Jangan sampai nanti Djoko Tjandra lepas, ini kan sedang ajuin PK,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: